Pilkada Sumut

15 Kepala Daerah Petahana Tumbang di Pilkada Sumut, Ini Kata Pengamat

Riza mengatakan, masa jeda sebagai kepala daerah membuat calon petahana sulit memenangkan pertarungan. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) KPPS melakukan penghitungan surat suara Pilgub Sumut, di TPS 15, Kompleks Taman Setia Budi Indah, Medan, Rabu (27/11/2024). Di TPS 15, pasangan Bobby-Surya unggul memeroleh 104 suara dari pasangan Edy-Hasan yang memeroleh 93 suara dari 204 suara pemilih. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Edy Rahmayadi calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) kalah dalam pemilihan kepala daerah.

Edy adalah satu dari 15 kepala daerah petahana yang tumbang di Pilkada

Dari catatan Tribun Medan, ada 15 mantan gubernur, bupati, wakil bupati dan wali kota serta wakil wali kota yang kalah saat ikut bertarung di Pilkada Sumut

Seperti Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga yang kalah dari Anton Saragih dan nasib serupa dialami Wali Kota Siantar Susanti Dewayani yang kalah dari Wesley Silalahi

Pengamat Politik dari Universitas Negeri Islam Sumatera Utara, Faisal Riza mengatakan, kemenangan juga dialami calon kepala daerah petahana

Seperti di Kabupaten Langkat dan Sergai.

Namun kata Riza jumlahnya terbilang kecil dibanding petahana yang kalah. 

"Riwayat banyak petahana menang kembali itu disebabkan kemampuan mengkonsolidasi birokrasi, mobilisasi program pemerintah, dan modal kapital. Selebihnya karena populer dan program yang bagus," kata Riza kepada tribun, Selasa (10/12/2024). 

Riza mengatakan, masa jeda sebagai kepala daerah membuat calon petahana sulit memenangkan pertarungan. 

"Petahana kali ini ada jeda. Kabupaten dipegang PJ kepala daerah. Kalau petahana ini tidak tersambung dengan PJ akan sulit memenangkan pertarungan, atau sama derajat dengan kandidat paslon lain," kata Riza. 

Namun di beberapa daerah seperti Langkat dan Sergai, calon Bupati petahana memiliki strategi yang lebih baik. 

Apalagi di Sergai, calon bupati petahana juga berhadapan dengan kolom kosong yang lebih memungkinkan keduanya kembali terpilih. 

"Langkat, Sergai itu contoh di mana petahana masih tersambung dengan birokrasi sehingga sebagai sebuah strategi dianggap cukup efektif untuk pemenangan," tutupnya. 

Dan berikut kepala daerah yang kalah di Pilkada Sumut

Petahana kalah

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved