Berita Viral

NASIB Siswa SMA yang Bongkar Dugaan Pungli di Sekolah, Dimintai Rp1 Juta, Kini Terancam Dikeluarkan

Baru-baru ini, viral di media sosial kasus dugaan pungli yang terjadi di sekolah. Dugaan pungli tersebut dibongkar oleh siswa SMAN 2 Cibitung.

Editor: Liska Rahayu
X
Nasib seorang siswa SMAN 2 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, terancam dikeluarkan dari sekolah karena bongkar dugaan pungutan liar (pungli) di lingkuhan sekolahnya terhadap 600 siswa. (X) 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial kasus dugaan pungli yang terjadi di sekolah.

Dugaan pungli tersebut dibongkar oleh siswa SMAN 2 Cibitung.

Pelajar SMAN 2 Cibitung itu terancam dikeluarkan.

Pelajar SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi, yang belum diketahui identitasnya terancam dikeluarkan dari sekolah imbas melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan sekolahannya ke politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron.

Humas SMAN 2 Cibitung Nana berdalih bahwa tindakan pelajar itu menyalahi aturan sekolah dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Kalau siswa itu (pelajar pelapor) tidak mematuhi aturan yang ada, ya bukan sekolah yang mengeluarkan. Siswa itu sendiri yang ingin dikeluarkan berarti kan dengan melanggar aturan itu," ujar Nana saat ditemui Kompas.com, Kamis (5/12/2024).

Nana juga menyatakan, pihaknya tak bisa menjamin pelajar tersebut tidak dijatuhi sanksi imbas aduannya yang kini viral di media sosial.

"Ya kalau kita menjamin tidak ya, karena sekolah juga kan punya aturan, dan aturan itu harus dipatuhi oleh semua siswa," tegas dia.

Meski demikian, hingga kini pihak SMAN 2 Cibitung belum mengetahui siapa sosok pelajar yang melaporkan dugaan pungli di sekolah tersebut.

Nana menduga, sosok itu bisa saja bukan pelajar SMAN 2 Cibitung, melainkan masyarakat luar sekolah.

Dia juga bertanya-tanya, apakah ada pihak yang sengaja menggerakkan arus informasi mengenai tudingan dugaan pungli di SMAN 2 Cibitung.

"Kalaupun memang siswa sendiri yang melakukan entah ada apa, kita juga enggak tahu. Apakah ada yang menggerakkan atau tidak kita juga enggak tahu ya," kata dia.

Nana pun membantah tudingan adanya pungli ke siswa SMAN 2 Cibitung untuk pembuatan pagar dan bangunan sekolah.

Namun, dia mengakui, sekolah melalui komite sekolah telah meminta uang kepada siswa atau wali murid yang sifatnya sumbangan untuk menguruk halaman sekolah yang kerap tergenang saat hujan.

Akan tetapi, Nana membantah pihak sekolah mematok besaran nilai uang yang wajib diserahkan siswa.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved