Berita Viral

Ayah, Ibu, dan Abangnya Dikubur Satu Liang, Dibunuh Omnya Sendiri, Samuel Kini Hidup Sebatang Kara

Satu keluarga dibantai di dalam rumahnya di Kediri, Jatim, Kamis (5/12/2024).

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM)
Pemakaman sekeluarga korban perampokan di Desa Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024).(KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM) 

Sekretaris Desa Pandantoyo, Fendi Yoga, menyampaikan bahwa Agus Komarudin adalah seorang guru SD di Desa Babadan, Kecamatan Ngancar.

Sementara itu, istrinya, Kristina, merupakan pegawai negeri yang juga mengajar di sebuah SD di Kabupaten Tulungagung. 

"Bahkan pada Pilpres Februari 2024 kemarin, Bu Kristina menjadi Ketua PPS di sini," ujar Fendi Yoga saat dihubungi Kompas.com. 

Fendi menambahkan, warga setempat mengenal keluarga tersebut sebagai sosok berpendidikan tinggi dengan aktivitas sosial yang positif.

Kehidupan keagamaan mereka pun dikenal taat dan toleran.

Meskipun berasal dari keluarga beragama Nasrani, mereka tetap menghargai tradisi umat agama lain, termasuk merayakan Lebaran dengan berkunjung ke rumah tetangga.

"Meski Nasrani, kalau Lebaran, mereka juga ikut berkeliling ke rumah-rumah tetangga untuk berlebaran," ungkap Fendi.

Kepergian para korban secara tragis, menurutnya, meninggalkan duka yang mendalam di kalangan warga desa.

Warga setempat juga merasa penasaran mengenai latar belakang peristiwa tersebut.

Fendi dan masyarakat berharap kasus ini segera terungkap agar pelaku dan motif di baliknya bisa diketahui. 

PENGAKUAN Yusak Pembunuh Sekeluarga di Kediri, Ternyata Adik Kandung Korban, Sempat Pinjam Uang
PENGAKUAN Yusak Pembunuh Sekeluarga di Kediri, Ternyata Adik Kandung Korban, Sempat Pinjam Uang (TribunJatim.com)

Pelaku Ditangkap, Adik Kandung Korban

Kabar terbaru, anggota Satreskrim Polres Kediri berhasil mengungkap kasus perampokan disertai pembunuhan di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Dalam perampokan itu, tiga orang yang masih dalam satu keluarga tewas dan satu orang lainnya kritis.

Pelaku bernama Yusa Cahyo Utomo (YCU) merupakan adik kandung dari korban tewas, Kristina.

Motif Yusa Cahyo Utomo melakukan aksi kejinya itu didasari sakit hati setelah meminjam uang kepada Kristina namun tidak ditanggapi.

"Pelaku kita tangkap di daerah Lamongan. Pelaku adalah adik kandung korban perempuan," ujar Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, Jumat (12/6/2024).

Dia menjelaskan, pelaku sengaja datang dengan membawa palu, kemudian menganiaya Kristina yang merupakan kakak kandungnya.

Teriakan korban didengar oleh Agus Komarudin yang merupakan kakak ipar pelaku atau suami dari korban.

Agus kemudian mendatangi istrinya, lalu ikut dianiaya oleh pelaku hingga tewas.

Selain itu, kata dia kedua anak korban juga ikut dianiaya hingga salah satunya tewas dan satu lagi kritis.

"Pada Minggu 1 Desember 2024 pelaku mengunjungi korban, dia minta tolong tidak ditanggapi dan akhirnya Hari Selasa dia datang lagi jalan kaki dari Wates dan dia melakukan tindakannya pukul 03.00 Wib, dan pukul 05.00 Wib dia meninggalkan TKP dengan membawa barang bukti mobil korban, HP, tas dan barang-barang lainnya milik korban," ucapnya. 

Kapolres menyampaikan, petugas terpaksa memberikan tembakan pada kaki pelaku karena berusaha melawan saat akan ditangkap.

Dalam penangkapan itu, kata dia petugas menyita sejumlah barang bukti berupa handphone (HP) milik seluruh korban, tas milik Agus Komarudin, mobil serta dompet.

Menurut Kapolres, pelaku juga merupakan residivis kasus penjambretan.

Saat ini pelaku ditahan di Mapolres Kediri.

"Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup," katanya.

(*/tribun-medan.com/tribunnews.com/kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved