Breaking News

Pilkada 2024

Kantor KPU Deli Serdang Kembali Digeruduk, Massa Minta PSU

Kantor KPU Deli Serdang kembali digeruduk masyarakat atas pelaksanaan Pilkada di Deli Serdang yang dicap paling terburuk sepanjang masa.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Tria Rizki

Kantor KPU Deli Serdang Kembali Digeruduk, Massa Minta PSU 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Kantor KPU Deli Serdang kembali digeruduk masyarakat atas pelaksanaan Pilkada di Deli Serdang yang dicap paling terburuk sepanjang masa, Kamis (5/12/2024). Persoalan rendahnya partisipasi pemilih yang kurang dari 40 persen masih terus menjadi persoalan. Massa pun meminta agar di dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh Deli Serdang. 

"KPU sebagai penyelenggara kami anggap gagal melaksanakan Pilkada ini karena partisipasi pemilih sangat rendah. Ini Pilkada apa," teriak massa. 

Massa yang ikut melakukan aksi unjukrasa ini sekitar seribuan orang. Sebagian besar dari mereka adalah kalangan ibu-ibu. Meski terik matahari cukup menyengat saat itu namun semangat mereka untuk menyampaikan aspirasi cukup antusias. 

"KPU diberi anggaran puluhan Milyar untuk melaksanakan Pilkada ini tapi kenapa yang datang ke TPS sedikit sekali. Saya juga pernah menjadi mantan Calon Wakil Bupati Deli Serdang tapi saat itu partisipasi pemilih capai 60 persen lebih," kata Bambang Hermanto koordinator aksi. 

Massa saat itu juga menyinggung soal bencana alam yang terjadi pada saat hari pencoblosan 27 November. Selain bencana banjir di mana-mana juga terjadi longsor. Alasan seperti ini dianggap layak untuk dilakukan PSU

Masalah lain yang disampaikan juga terkait banyaknya warga yang tidak mendapat undangan untuk mencoblos. Ini disebut menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih. Hal-hal seperti ini dianggap harus menjadi tanggungjawab dari pihak penyelenggara. 

Aksi unjukrasa yang berlangsung di kantor KPU sempat sedikit memanas. Saat itu sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara massa dengan polisi yang melakukan pengamanan. Massa sempat jenuh karena sudah lama melakukan orasi tidak ada juga perwakilan KPU yang mau menemui massa. 

Kasat Intel Polresta Deli Serdang, Kompol Syahrial Efendy sempat memberi penjelasan kalau Komisioner tidak berada di tempat karena disaat yang bersamaan sedang melaksanakan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di D Prima Hotel Batang Kuis. Karena ditunggu-tunggu hampir 20 menit tidak juga muncul barulah terjadi aksi dorong-dorongan. 

Wakapolresta Deli Serdang, AKBP Juliani Prihartini sempat marah-marah sama anggotanya pada momen ini. Melihat massa sedikit agresif ia pun sempat buru-buru mengambil microphone dari loudspeaker portabel wireless. Namun karena suaranya terlalu kecil saat itu terdengar dari speaker ia pun marah besar dengan anggotanya. 

"Ini kenapa kok kecil kali suaranya?. Kok gini ini?," kata Juliani. 

Saat itu beberapa orang anggotanya pun tampak gugup dengan kemarahannya. Loudspeaker portable wireless pun sempat dinaik turunkan agar suara bisa lebih besar terdengar. Namun karena speaker mereka berhadapan langsung dengan speaker soundsyestem massa membuat suara masih terus terdengar kecil. 

Karena kondisi ini Juliani pun berjalan menuju arah mobil Raisa (Pengurai Massa) dan mengambil microphonenya. Saat itu ia pun meminta agar massa tetap menyampaikan aspirasi dengan damai. Ia tidak ingin sampai pihaknya dan massa saling berbenturan. 

Ketua KPU Deli Serdang, Relis Yanthi Panjaitan sempat menerima aspirasi setelah terjadi sedikit gesekan antara massa dengan polisi. Saat itu ia pun menegaskan kalau selama ini mereka selalu bekerja sesuai dengan regulasi. Sebelum massa membubarkan diri Bambang Hermanto sempat membacakan apa apa saja yang menjadi tuntutan. Setelah itu mereka pun menyampaikan tuntutan secara tertulis. 

Dari kantor KPU masaa pun kemudian lanjut melakukan AKS di kantor Bawaslu di komplek perkantoran Bupati Deli Serdang. Kantor KPU Deli Serdang juga sempat digeruduk pada akhir pekan lalu. Saat itu juga ada ratusan massa yang meminta untuk dilakukan PSU. Alasannya karena partisipasi pemilih kecil dan terjadi bencana banjir di mana-mana.

(dra/tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved