Berita Viral

DEDDY SITORUS Sebut 'Partai Coklat' Ikut Campur Pilkada, 2 Jenderal Terlibat, Jokowi: Buktikan

Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus menuding Pilkada 2024 berlangsung dengan curang. 

|
HO
DEDDY SITORUS Sebut 'Partai Coklat' Ikut Campur Pilkada, 2 Jenderal Terlibat, Jokowi: Buktikan 

Di Pilkada Sumut, PDI-P mengusung Edy Rahmayadi-Hasan Basri melawan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Bobby Nasution, yang berpasangan dengan Surya.

Deddy Sitorus mengatakan bahwa wilayah kekuasaan mereka atau yang dijuluki "Kandang Banteng" kini sudah bukan lagi di Jawa Tengah selepas Pilkada 2024.

Dia bilang, di Jawa Tengah, calon gubernur-wakil gubernur usungan PDI-P, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, diprediksi kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung 14 partai politik.

"Sekarang rekan-rekan wartawan semua mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi, tapi sebagai kandang bansos dan parcok," kata Deddy dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Jokowi Tantang Deddy Sitorus Buktikan

Mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo angkat bicara menyoal dirinya ikut berperan dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah dengan mengerahkan oknum aparat untuk pengamanan Pilkada 2024.

Di mana, Jokowi mengerahkan partai cokelat yang dituding sebagai aparat untuk turun mengamankan suara sejumlah calon gubernur.

Jokowi mengatakan, soal tuduhan tersebut diharapkannya bisa dibuktikan dan tidak hanya sekedar tuduhan.

"Itu dibuktikan saja. Jangan hanya tuduhan tuduhan saja," jelasnya, Jumat (29/11/2024).

Dikatakannya, semua sudah memiliki mekanisme, sehingga bisa dicek kebenarannya.

"karena kan, jika ada dilaporkan saja ke bawaslu kan ada mekanismenya atau dibawa ke MK  ada mekanismenya ya," teranganya.

Untuk diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bilang kemenangan Paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin lantaran ambisi Jokowi yang mengerahkan semua kekuatan termasuk aparat.

Hasto menilai ambisi Jokowi menguasai sejumlah daerah kandang banteng masih terus dilakukan. Terlebih, ada faktor lain yang membuat keinginan berkuasa Jokowi semakin menjadi.

Gelap ini digerakkan oleh suatu ambisi kekuasaan yang tidak pernah berhenti yang merupakan perpaduan dari tiga aspek. 

Pertama adalah ambisi Jokowi sendiri, kemudian yang kedua adalah gerakan Parcok, (Partai Cokelat), dan yang ketiga PJ Kepala Daerah,” ungkap Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved