Sumut Terkini

Kadinkes Klaim Tahun ini Ditemukan Sebanyak 9878 Kasus HIV di Medan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)  Medan Yudha Setiawan mengatakan, sebanyak 9 878 pasien terkena  HIV dan AIDS di tahun 2024.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Sejumlah orang saat merayakan Hari Aids Sedunia. Kadinkes Medan Yudha menyebut sebanyak 9878 kasus HIV/AIDS ditemukan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)  Medan Yudha Setiawan mengatakan, sebanyak 9 878 pasien terkena  kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) danAcquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS ) di tahun 2024. 

Dari data 9878 kasus tersebut,  sebanyak 5.813 orang  sedang menjalani pengobatan dengan antiretroviral (ARV). 

Hal itu disampaikan Yuda  pada kegiatan  Peringatan Hari AIDS Sedunia, Jumat (29/11) di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan. 

Dia mengatakan penularan HIV-AIDS tidak hanya terjadi pada kelompok masyarakat dengan perilaku berisiko, namun juga pada orang dengan status sebagai istri, petugas medis yang terkontaminasi karena kurang disiplin melaksanakan prosedur pelayanan.

Bahkan, kata Yudha, bayi baru lahir juga bisa tertular dari ibunya yang tidak mengetahui status HIV-nya sehingga tidak sempat dilakukan Pencegahan Penularan Ibu ke Anak (PPIA). 

“Di Kota Medan saat ini ada 55 orang anak dengan status Anak Dengan HIV AIDS atau ADHA,” ucapnya.

Yudha mengajak, semua pihak untuk belajar dan mengenali gejala-gejala HIV-AIDS sejak dini. 

“Hal-hal yang perlu kita tingkatkan bersama menyampaikan pentingnya test HIV pada ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilannya. Bila ibu hamil terdeteksi segera kita beri ARV agar ibu sehat menjalani kehamilan dan persalinannya,"ucapnya.

Yudha juga mengajak, perlunya test HIV pada calon pengantin dan perlindungan yang tepat bagi tenaga kesehatan.
“Kita berusaha menemukan kasus HIV AIDS dengan dengan memperbanyak tempat pelayanan Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS) atau lebih dikenal juga sebagai VCT (Voluntary Conseling and Testing) juga tempat pelayanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) baik di puskesmas, rumah sakit, maupun klinik,” ujarnya. 

Yuda menekankan, pelaksanaan konseling dan testing di faskes VCT harus dilanjutkan dengan pengobatan ARV di layanan PDP dan dilaporkan  pada aplikasi Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA).

"Dan upaya ini harus terus dilakukan secara terintegrasi, terpadu dan berkesinambungan sehingga Ending HIV-AIDS tahun 2030 dapat terwujud di Kota Medan,"katanya.  

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter  dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved