Di Tengah Lumpur dan Derita, Aksi Heroik Brimob Polda Sumut Evakuasi 4 Korban Bencana di Tabagsel

TRIBUN-MEDAN.COM, TABAGSEL-Kerja keras dan solidaritas dari Tim SAR Brimob Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut, TNI, BPBD, dan masyarakat setempat membuahkan hasil nyata dalam upaya penanganan bencana longsor di Desa Harang Julu, Kecamatan Ulu Sosa, Kabupaten Padang Lawas. Hingga Minggu (24/11/2024), sebanyak empat korban yang sebelumnya tertimbun longsor berhasil ditemukan dan dievakuasi.

Operasi evakuasi ini berlangsung di medan yang sulit, dengan tanah yang licin akibat hujan deras dan sisa-sisa material longsor yang menghalangi akses. Tim gabungan bekerja siang dan malam dengan peralatan modern, dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut, Kompol Dr. Buala Zega, S.H., S.Th., M.H.

“Ini adalah hasil kerja sama yang solid antara Brimob, TNI, BPBD, dan masyarakat. Kami tetap fokus mendukung pemulihan, tidak hanya dalam evakuasi tetapi juga melalui berbagai bentuk bantuan bagi warga terdampak,” ujar Kompol Dr. Buala Zega.

Keempat korban yang berhasil ditemukan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Sibuhuan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Selain itu, tim medis dari BPBD dan Dinas Kesehatan setempat terus memberikan penanganan kepada warga yang terluka dan terdampak langsung oleh bencana ini.

Di lokasi bencana, Brimob Polda Sumut mendirikan dapur lapangan untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban dan petugas yang bekerja. Dapur lapangan ini menyediakan makanan siap saji, yang disambut dengan rasa syukur oleh warga.

“Kami sangat terbantu dengan adanya dapur lapangan ini. Di tengah situasi sulit seperti ini, bantuan makanan menjadi salah satu kebutuhan utama,” ujar seorang warga Desa Harang Julu.

Sementara itu, bencana banjir dan tanah longsor juga melanda Kecamatan Sayurmatinggi dan Batang Angkola di Tapanuli Selatan, mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Desa Sipange Siunjam menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah, dengan tujuh rumah hanyut terbawa banjir dan satu komplek sekolah dasar mengalami kerusakan berat.

“Banjir bandang terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari, ketika sebagian besar warga sedang tertidur. Hujan memang tidak terlalu deras, tetapi air bercampur lumpur dan kayu-kayu besar tiba-tiba melanda desa kami,” kata Kepala Desa Sipange Siunjam, M. Yusuf.

Yusuf menambahkan, dua warganya yang meninggal dunia adalah Parlaungan Pulungan (70) dan Dirman Nainggolan (55). Puluhan lainnya mengalami luka-luka dan kini mendapatkan perawatan di puskesmas, rumah sakit, atau rumah warga yang masih bisa dihuni.

Di Tapanuli Selatan, tim gabungan yang terdiri dari personel Brimob, TNI, BPBD, dan Dinas Sosial telah bergerak cepat untuk mengevakuasi warga, mendistribusikan bantuan logistik, dan mendirikan tempat pengungsian sementara.

Dipimpin oleh AKP Lamhot Manullang, S.H., personel SAR Batalyon C Brimob juga melakukan pembersihan lumpur dan puing-puing di rumah-rumah warga serta fasilitas umum seperti masjid, gereja, dan sekolah.

“Kami hadir untuk membantu mempercepat pemulihan desa-desa terdampak. Selain tenaga, kami juga memberikan dukungan moril untuk menguatkan warga agar bisa bangkit dari musibah ini,” ujar AKP Lamhot Manullang.

Aksi gotong royong antara tim gabungan dan warga menciptakan momen haru di tengah duka. Para warga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Brimob dan tim lainnya yang sigap membantu di saat-saat sulit.