Berita Viral

Tambang Emas Ilegal Diduga Pemicu AKP Dadang Tembak Kasat Reskrim, Sempat Terucap Anggaran Polres

AKP Dadang Iskandar merupakan pejabat utama Polres Solok Selatan, Polda Sumatera Barat, dengan jabatan strategis sebagai Kepala Bagian (Kabag) Operasi

Editor: AbdiTumanggor
X
AKP Dadang Iskandar merupakan pejabat utama Polres Solok Selatan, Polda Sumatera Barat, dengan jabatan strategis sebagai Kepala Bagian (Kabag) Operasional. (X) 

Pangkal masalah polisi menembak sesama polisi tersebut diduga lantaran kasus tambang ilegal.

Surga Pertambangan

Solok Selatan, surganya penambang illegal: Picu longsor hingga peristiwa polisi tembak polisi.
Solok Selatan, surganya penambang illegal: Picu longsor hingga peristiwa polisi tembak polisi. (IST)

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga AKP Dadang Iskandar melindungi aktivitas tambang ilegal.

Diketahui Solok Selatan merupakan surga pertambangan.

Bahkan, harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan seluas 28.840 hektar menjadi incaran negara lain.

Karena itu Solok Selatan dijuluki 'Bukit Emas' karena kekayaan alamnya yang melimpah, terutama dalam bentuk emas yang hampir selalu ditemukan di setiap bukit di wilayah Solok Selatan.

Sejarah mencatat bahwa aktivitas penambangan emas pertama kali dimulai oleh pemerintahan Belanda di wilayah ini.

Harta karun yang tersebar luas di Solok Selatan menjadi sasaran ambisi bagi para pemburu harta, baik dari tingkat lokal maupun internasional, termasuk dari China dan bahkan dari luar Sumatera Barat.

Lokasi tambang emas ternama di Solok Selatan berada di kawasan Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.

30 Kg Emas Setiap Bulan

Menariknya, kabar telah tersebar bahwa China juga turut serta dalam aktivitas penambangan di area ini, dengan fokus pada penggalian harta karun berupa emas murni. 

Diperkirakan, setiap bulannya mereka mampu menghasilkan hingga 30 Kg emas, memberikan kontribusi yang signifikan bagi produksi emas di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berbagai metode digunakan untuk mengeksplorasi harta karun yang kaya akan emas murni.

Mulai dari teknik tradisional seperti manjae (mendulang) hingga penggunaan mesin modern seperti mendompeng (mesin PK), kapal, dan alat berat.

Tambang emas ilegal di Solok Selatan juga marak. Selain emas para penambang ilegal juga mengeruk material dari dasar Sungai Batang Hari.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved