Pilkada 2024

Strategi Tiga Pasangan Calon Wali Kota Medan Berantas Begal yang Sangat Meresahkan

Dalam debat kali ini, ketiga calon Wali Kota Medan menyampaikan programnya dalam memberantas begal yang telah sangat meresahkan. 

TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Ketiga calon Wali Kota Medan menyampaikan programnya dalam memberantas begal yang telah sangat meresahkan saat debat calon Wali Kota Medan. 

TRIBUN- MEDAN. com, MEDAN - Masalah kriminalitas jalanan dan begal menjadi satu pembahasan dalam debat kedua calon Wali Kota Medan yang berlangsung pada, Sabtu (16/11/2024). 

Dalam debat kali ini, ketiga calon Wali Kota Medan menyampaikan programnya dalam memberantas begal yang telah sangat meresahkan. 

Pasangan Rico Waas dan Zakiyuddin menyampaikan beberapa program yang akan mereka lakukan bila untuk menjaga keamanan di Medan. 

Pertama melakukan pendataan lewat Kepala Lingkungan untuk mendata masyarakatnya yang terindikasi ikut dalam kelompok gang motor. 

"Keamanan harus diselesaikan dari dalam dan luar pertama dari tingkat rumah. Kita siapkan tim keamanan lingkungan yang bekerja untuk mendata siapa yang terkait geng motor ataupun permasalahan begal. Kita mendatar tim keamanan lingkungan itu adalah terkait untuk mencegah masalahnya," kata Rico. 


Selain itu, Rico mengatakan akan memasang 10.000 CCTV untuk memantau semua daerah kota Medan terutama daerah-daerah yang rawan. 

"Daerah rawan penting untuk kita lihat ya kita juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum melakukan pembinaan," kata Rico.

Dalam menangani begal, Rico mengedepankan langkah preventif. Misal dengan melakukan pelatihan kepada anak anak muda supaya terhindar dari kejahatan jalanan. 

"Kita memberikan pelatihan-pelatihan untuk anak muda gen Z milenial agar mereka tidak ruang-ruang negatif mereka masuk ke ruang-ruang positif kita siapkan kegiatan positif mulai dari tingkat lingkungan kelurahan kecamatan," kata dia. 

Sementara itu Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani melihat permasalahan begal dan kejahatan terjadi karena faktor kemiskinan. 

 

"Kriminalitas dasarnya adalah miskin. Karena kelaparan dia akan lakukan apa saja agar anak yang bisa makan," kata Ridha. 

Karena itu, Ridha ingin masyarakat Medan bisa tercukupi kebutuhan dasarnya. Dia mengatakan, kedepan tak ada lagi masyarakat yang lapar. 


"Problem bagi masyarakat miskin adalah bagaimana kita bisa memastikan ada nasi panas di setiap meja makan keluarga di kota Medan. Jangan ada masyarakat yang lapar, kalau lapar udah selesai, maka mereka tidak beringas tidak melakukan konflik-konflik sosial," sambungnya. 

"Selanjutnya kalau mereka memang begal karena memang harus bertahan hidup itu harus dibantu kalau mereka begal karena memang hal yang lain maka tindakan kepolisian harus dipastikan banyak untuk mendapatkan," ujarnya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved