News Video

Imbas Personel Armed 2/105 KS Bantai Warga Desa Selamat Trauma Hingga Pelajar Takut ke Sekolah

Rasa trauma mendalam masih membekas di hati maupun ingatan warga Dusun III dan Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Rasa trauma mendalam masih membekas di hati maupun ingatan warga Dusun III dan Dusun IV Cinta Adil, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.

Usai penyerangan yang dilakukan sekitar puluhan personel TNI dari Batalyon Artileri Medan 2/105 Kilap Sumagan hingga menyebabkan Raden Barus tewas dan belasan luka-luka, pada Jumat 8 November malam hingga Sabtu dinihari warga masih trauma berat.

Para pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) ketakutan berangkat ke sekolah.

Bahkan, mereka sebagian terpaksa bolos sekolah karena melihat langsung kebengisan personel TNI dari Batalyon Armed mendobrak pintu rumah mereka, menyeret warga, lalu menyiksa hingga tewas atau luka-luka.

Binawanti, Kepala Dusun (Kadus) Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.

"Wah, ini saja banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini',"kata Binawanti, Senin (11/11/2024) dijumpai di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru.

Pantauan di lokasi, suasana mencekam masih terasa di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru hingga Senin sore, khususnya di rumah Raden Barus, 60 tahun, yang tewas dibunuh oleh aparat TNI.

Warga sekitar masih terus membahas tentang penyerangan yang dilakukan aparat negara tersebut.

Anak-anak, orang tua terlihat was-was ketika melihat orang tak dikenal datang ke kampungnya.

Binawanti mengaku, dirinya pun sebagai kepala dusun (Kadus) ketakutan kalau mau ke kantor Desa.

Ia khawatir penyerangan hingga penganiayaan kembali terjadi di kampungnya.

Bahkan, katanya, remaja di kampung mereka yang bekerja sebagai petani takut keluar.

Yang ditakutkan, para lelaki dicurigai sebagai orang yang sempat cekcok dengan personel TNI sebelum adanya penyerangan.

"Jangankan mereka, saya pribadi saja ketakutan mau ke kantor desa saja was-was. Untuk laki-laki juga ketakutan dikira mereka teman yang sempat TNI itu cari."

Diketahui, sejumlah anggota TNI menyerang ke pemukiman warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara Jumat 8 November malam hingga Sabtu dinihari.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved