Istri di Sergai Tewas

BREAKING NEWS: Kronologi Hertalina Tewas di Tangan Suami saat Live di Sergai, Begini Kata Keluarga

Sabtu (2/11/2024) malam menjadi momen terakhir bagi Hertalina br Simanjuntak (46) untuk melantunkan lagu-lagu rohani lewat live streaming.

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Keluarga besar Hertalina yang tengah berduka menceritakan detik-detik malam terakhir perempuan berusia 46 tahun tersebut di tangan suami, Rabu (6/11/2024) TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGRIBI 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Sabtu (2/11/2024) malam menjadi momen terakhir bagi Hertalina br Simanjuntak (46) untuk melantunkan lagu-lagu rohani lewat live streaming, seperti yang rutin ia lakukan dalam mengisi hari-harinya. Warga Dusun 8, Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai itu tewas di tangan suaminya, Agus Herbin Tambun (47). 

Keluarga besar Hertalina pun tampak masih syok dengan kejadian ini. Tak sedikit dari mereka berbicara hanya dengan suara parau, lantaran menangis terus-terusan pascapembunuhan tersebut. 

Adik almarhumah, Nani Simanjuntak menjelaskan bahwa kakaknya Hertalina saat itu sedang karaoke live dengan sanak keluarga yang lain. Kebetulan rumah yang Hertalina dan Agus tempati bersebalahan dengan rumah orangtua mereka, dan memang milik keluarga besar untuk ditinggali bersama. 

"Waktu itu sekitar pukul 21.00 WIB kurang. Saat kami nyanyi-nyanyi sekitar 20 menitan, dia (Agus Herbin Tambun) pulang ke rumah dan belum sempat duduk sudah ambil pisau baru lah menikam kakak kami ini," kata Nani kepada reporter Tribun-Medan.com, Rabu (6/11/2024). 

"Dia itu dari warung tuak dan saat balik ke rumah mengambil pisau dari keranjang kakak kami, kemudian seketika langsung menikam kakak kami. Dia nggak sempat duduk malahan," kata Nani. 

Nani menjelaskan bahwa kakak mereka, Hertalina memang memiliki kemampuan untuk mengobati orang-orang secara supranatural. Pisau yang dipakai suaminya untuk membunuh kebetulan adalah pisau milik Hertalina yang biasa dipakai membelah jeruk purut. 

"Istilahnya korban atau kakak kami itu bisa mengobati-ngobati gitu. Orang pintar lah gitu. Ada dari nenek moyang kami barangkali ilmu itu diturunkan ke dia," kata Nani. 

Saat penikaman berlangsung, Nani yang kebetulan ada di dalam rumah berusaha untuk menyelamatkan kakaknya. Namun sayang, tikaman sebanyak lima kali itu membuat sang kakak tak berdaya. 

"Saya berdiri kemudian mau memisahkan, saya teriak lah bilang ini ada pembunuhan. Pada saat itulah dia (Agus Tambun) melarikan diri ke belakang (area persawahan)," kata Nani. 

Keluarga pun membawa Hertalina dengan darah bercucuran menggunakan becak barang milik keluarga yang biasa digunakan untuk mengangkut buah durian dagangan.

Saat itu, Hertalina yang merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara itu dibawa ke klinik kampung. Namun dokter menyegerakan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum, lantaran kondisinya sangat darurat. 

"Udah nggak bisa ngomong tapi masih bisa bernyawa. Dia sempat bilang di jalan dengan kalimat 'Matilah aku, matilah aku ini'. Kami bawa ke RS Chevani di Tebingtinggi. Sampai sana dipompa jantung, dan nggak selamat kakak kami ini," timpal Edu Simanjuntak, adik laki-laki Hertalina. 

(alj/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved