Berita Viral

Kasusnya Sampai ke Kapolri, Aipda Wibowo Mendadak Minta Damai, Kemarin Ngotot Penjarakan Supriyani

Bahkan Komisi III DPR RI memanggil Kapolri guna mendiskusikan kasus dugaan penganiayaan yang menyandung guru honorer bernama Supriyani

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Kasusnya Sampai ke Kapolri, Aipda Wibowo Mendadak Minta Damai, Kemarin Ngotot Penjarakan Supriyani 

TRIBUN-MEDAN.com - Aipda Wibowo Hasyim dan FN selaku orang tua murid alias korban yang laporkan Guru Supriyani kini mendadak minta damai. 

Diketahui imbas perkara Supriyani ini banyak guru takut menegur murid lantaran khawatir mendapat tuduhan yang tak mendasar. Sehingga bernasib sama seperti guru Supriyani.

Kasus guru Supriyani tersebut menjadi perhatian publik luas hingga Komisi III DPR RI berencana memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Bahkan Komisi III DPR RI memanggil Kapolri guna mendiskusikan kasus dugaan penganiayaan yang menyandung guru honorer bernama Supriyani di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Setelah dugaan kasus penganiayaan tersebut terus bergulir dan berimbas panjang, kini Aipda WH bersama sang istri seolah merasa takut akan berjalannya kasus. 

PENGAKUAN Istri Aipda Wibowo hingga Guru Honorer Supriyani Dipenjara, Penyebab Luka Anak Terkuak
PENGAKUAN Istri Aipda Wibowo hingga Guru Honorer Supriyani Dipenjara, Penyebab Luka Anak Terkuak (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Padahal Aipda WH dan FN bersikeras sejak awal untuk memperkarakan kasus Guru Supriyani ini ke jalur hukum. 

FN mengaku tak terima jika sang anak dipukul dipukul guru Supriyani, gegara tak menulis saat diberi tugas.

Bahkan, beberapa kali guru Supriyani datang ke pihak Aipda WH untuk meminta maaf, namun sang polisi ini tetap pada pendiriannya untuk memperkarakan guru Supriyani.

Lantas, apa yang membuat pihak WH kini ngotot meminta damai?

"Akhirnya daripada semakin melebar lagi, lebih baik melakukan mediasi, dan itu juga mendapat bujukan dari pihak Kapolres dan Kejari. Hal ini juga diketahui tokoh agama," kata Laode dikutip dari wawancara khusus dengan Tribun Sultra pada Sabtu (2/11/2024). 

Karena itu, lanjut Laode, pihak korban menyerahkan permasalahan ini kepada orang-orang yang dipercaya, daripada masalahnya menjadi kemana-mana. 

"Mereka akhirnya terima saja. Namun, catatan dalam mediasi itu kan permohonan maaf dan mengakui kesalahan. Sebenarnya yang dikejar dari keluarga korban hanya satu, yakni ibu Supriyani mengakui kesalahannya," katanya. 

Lalu, kenapa saat guru Supriyani meminta maaf sebelum ditetapkan tersangka, tapi pihak keluarga menolak?

Dikatakan Laode, suasana kebatinannya berbeda. 

Pada saat dekat persidangan publik sudah menghakimi, bahwa keluarga korban ini memeras, dan karena tidak diberikan uang ibu Supriyani dipenjarakan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved