Breaking News

Polres Simalungun

Polisi dan Petani Bersatu di Simalungun, Tanam Ubi Kayu Demi Ketahanan Pangan

Polisi Polsek Bosar Maligas bergabung dengan petani di Desa Dusun Ulu, Kecamatan Ujung Padang, menanam ubi kayu di bawah sinar matahari pagi. Dipimpin

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Polisi Polsek Bosar Maligas bergabung dengan petani di Desa Dusun Ulu, Kecamatan Ujung Padang, menanam ubi kayu di bawah sinar matahari pagi. Dipimpin IPTU Soni G Silalahi SH, kegiatan ini wujud nyata dukungan ketahanan pangan nasional, Jumat (1/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMAALUNGUN-Di tengah hangatnya sinar matahari pagi, deretan polisi berseragam terlihat membaur dengan para petani di Huta IV Kampung Tempel, Desa Dusun Ulu, Kecamatan Ujung Padang.

Suara cangkul bertemu tanah dan tawa kecil menghiasi suasana.

Pada Jumat, 1 November 2024, Polsek Bosar Maligas memulai langkah nyata untuk mendukung ketahanan pangan dengan menanam ubi kayu di lahan seluas 1.400 meter persegi. 

Inisiatif ini dipimpin oleh IPTU Soni G Silalahi SH, yang dengan semangat menjelaskan bahwa proyek ini bukan sekadar tugas melainkan panggilan hati.

"Kami ingin menunjukkan bahwa polisi bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga bagian dari masyarakat yang peduli dengan kesejahteraan mereka," ujar IPTU Soni sambil menatap barisan bibit ubi kayu yang tertanam rapi.

Program ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2024 dan merupakan upaya Polsek Bosar Maligas untuk menjawab kebutuhan mendesak akan diversifikasi pangan berbasis potensi lokal.

Petani setempat, Pak Ucok, yang ikut serta dalam kegiatan itu, tak bisa menyembunyikan senyumnya. "Ini pertama kalinya saya melihat polisi turun langsung ke ladang, bekerja bersama kami. Rasanya seperti ada harapan baru," katanya penuh haru. Penanaman ubi gundurowo yang dipilih bukan tanpa alasan. Varietas ini dikenal tahan banting dan memiliki nutrisi tinggi, cocok untuk mendukung kebutuhan pangan lokal.

Dengan menggunakan pupuk urea, TSP, dan kompos alami dari kotoran kambing, harapan akan panen yang melimpah tampak lebih dekat.

Proses penanaman yang penuh semangat itu diperkirakan akan membuahkan hasil dalam sepuluh bulan ke depan, saat masyarakat bisa memetik hasil dari kerja keras mereka bersama.

Program ini bukan sekadar proyek pertanian, tetapi simbol sinergi antara polisi dan masyarakat.

Inisiatif Polsek Bosar Maligas menjadi contoh bagaimana tugas kepolisian dapat melampaui batasan tradisional, menyentuh aspek sosial-ekonomi yang lebih luas.

"Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga soal rasa aman dan kepercayaan antarwarga. Kami di sini untuk mendukung itu," tambah IPTU Soni dengan senyum bangga.

Melalui kegiatan ini, kehangatan kerjasama terjalin erat, membawa harapan baru bagi masyarakat sekitar.

Di tengah kesibukan menanam, terlihat tangan-tangan polisi yang biasanya memegang pentungan kini kotor karena tanah, sebuah simbol ketulusan dan komitmen untuk masa depan yang lebih baik.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved