Berita Viral
Tak Kapok Diteror, Presiden BEM Fisip Unair Soal Papan Bunga Prabowo-Gibran: Datang dari Buzzer
Tuffa mengaku sempat diteror oleh orang-orang tak dikenal ketika karangan bunga berisi kritikan pedas
TRIBUN-MEDAN.com - Meski sempat mendapatkan teror, Presiden BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair), Tuffahati Ullayah menolak untuk kapok.
Ia bersama jajarannya bakal terus mengeluarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Tuffa mengaku sempat diteror oleh orang-orang tak dikenal ketika karangan bunga berisi kritikan pedas yang dibuat BEM FISIP Unair viral dan menjadi perbincangan publik.
"Tekanan itu datang dari buzzer, orang-orang yang tidak dikenal, yang mengontak saya secara personal di Whatsapp. Komentar-komentar yang Ad Hominem di media sosial saya," ujar Tuffa seperti dikutip dari KompasTV yang tayang pada Senin (28/10/2024).
Setelah foto karangan bunga itu viral, Pihak Dekanat sempat membekukan BEM FISIP Unair, tetapi pada akhirnya dicabut setelah membahas perihal pembekuan tersebut dengan Tuffa selaku perwakilan BEM.
"Jadi dari BEM FISIP dengan pihak dekanat tadi menyamakan pandangan bahwa dekanat berpandangan bahwa kritik itu harus disampaikan dengan koridor akademik dengan penggunaan bahasa yang baik," ujarnya.
Tuffa akhirnya bersepakat bahwa pihak BEM ke depan akan mengolah-olah penggunaan kata yang lebih baik tetapi tetap tegas, kritis dan berani.
Kendati demikian, Pihak BEM FISIP Unair, kata Tuffa, tak menyesalkan penggunaan kata dalam karangan bunga yang sudah tersebar viral di media sosial.
"Ini akhirnya bukan sebuah penyesalan dari BEM FISIP karena kami menganggap bahwa substansi kami dari karangan bunga itu tidak keliru atau tidak bisa dibatalkan, artinya tidak bisa disalahkan juga karena itu bentuk ekspresi dari teman-teman," pungkasnya.
Sebuah kedunguan
Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai langkah represif yang dilakukan Dekan FISIP Unair justru kontraproduktif jika bertujuan sebagai pengendalian terhadap kebebasan mahasiswa dalam berdemokrasi.
Rocky mengatakan tindakan represif itu menimbulkan keramaian di media sosial yang malah menjadi boomerang bagi pihak kampus.
Gelombang kritisisme itu dinilai akan menular ke pihak BEM kampus lainnya.
"Saya bisa bayangkan di pojok-pojok kafe, kantin atau kantor BEM. Itu mulai terjadi keributan yang juga kelucuan karena mereka pasti ya antara merasa kesal karena dibubarin atau dibekukan tapi juga seneng karena akhirnya berita muncul lagi dari Unair karena kritisisme masih ada pada Mahasiswa Unair."
"Lalu, ini akan tertular pada BEM yang lain kan pemerintah atau rektoran ini enggak ngerti BEM adalah jaringan bawah tanah sebetulnya yang terkoneksi secara samizdat," ujar Rocky Gerung seperti dikutip dari Rocky Gerung Official di Youtube yang tayang pada Senin (28/10/2024).
Kata Samizdat merujuk kepada bentuk aktivitas pembangkangan di Blok Timur.
Papan Bunga
BEM FISIP Unair
Rocky Gerung
Tuffahati Ullayah
Prabowo
Gibran
Tribun-medan.com
Berita Viral
Papan Bunga Prabowo-Gibran
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/papan-bunga-unair-tribunmedan.jpg)