Breaking News

Asahan Terkini

Dua Pelaku Penganiayaan dan Penculikan terhadap Siswa di Kisaran Kabupaten Asahan Ditangkap

Dua orang pelaku penganiayaan terhadap seorang siswa di Kisaran telah diamankan petugas Satreskrim Polres Asahan.

|
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi memaparkan kasus pemukulan dan penculikan terhadap pelajar di Kisaran, Kamis (24/10/2024). Mengaku, ada tiga tersangka dan satu masih belum menyerahkan diri. (Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - Dua orang pelaku penganiayaan terhadap seorang siswa di Kisaran telah diamankan petugas Satreskrim Polres Asahan.

Keduanya adalah otak pelaku penculikan dan eksekutor yang menganiaya korban. 

Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi mengaku ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, saat ini baru dua orang tersangka adalah FMS dan AZR yang diamankan petugas. 

Sedangkan GS, pelaku lainnya diharapkan menyerahkan dan kooperatif. 

"Kejadiannya pada 14 Oktober lalu. Korban Muhammad Hilal Abrar, dijemput oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor, dan dibawa ke sebuah kosan. Disana, korban dianiaya dengan menggunakan kayu broti oleh para pelaku," kata Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, Kamis (24/10/2024). 

Lanjut Afdhal, dalam kasus ini ada enam orang yang terlibat, namun tiga diantaranya hanya menonton pemukulan tersebut. 

"Ada enam orang, tiga orang yang mengeksekusi, dan tiga lainnya hanya melihat," jelas Afdhal. 

Ungkapnya, motif pelaku melakukan penculikan dan kekerasan tersebut dikarenakan sakit hati dengan ucapan korban. 

"Semuanya anak dibawah umur, pelaku dan korban dibawah umur. Kami dari Polres Asahan akan menindaklanjuti semua yang mengganggu ketertiban di masyarakat. Kami memohon doa masyarakat, agar kami tetap bisa mengayomi dan melayani masyarakat," pungkasnya. 

Sebelumnya, Muhammad Hilal Abrar diculikan dan dianiaya oleh sekelompok pemuda disebuah kamar kos di Kisaran. 

Pengakuan korban Muhammad Hilal Abrar, dirinya diculik dan disekap oleh beberapa orang untuk dianiaya di sebuah kamar kos hingga tak sadarkan diri.

Menurut penuturannya, kejadian tersebut bermula saat dirinya memperingati rekan wanitanya agar memberitahu kepada pacarnya untuk tidak ikut-ikut geng motor. 

Namun, pesan tersebut dianggap sebagai ancaman dan terduga pelaku mengajak rekan-rekannya untuk menjemput korban dan menyekapnya di sebuah kamar kos. 

"Awalnya, saya punya teman. Saya bilang, pacarmu itu jangan ikut-ikutan geng motor. Kalau yang di Sentang itu gapapalah, kalau yang lain jangan. Ga bagus itu. Tapi, karena dikiranya saya menjelek-jelekan, dia mengajak abang-abangannya untuk menganiaya saya," kata Hilal, Sabtu (19/10/2024). 

Hilal disekap didalam kamar kos, dan dianiaya oleh beberapa orang hingga tak sadarkan diri dan sempat mendapatkan perawatan. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved