Berita Viral

UPDATE Warga Medan Tersapu Ombak, Jasad Roni Josua Simanjuntak Ditemukan Nelayan

Roni Josua Simanjuntak (20), warga Medan yang hilang tersapu ombak di Pantai Kedung Tumpang, Kabupaten Tulungagung, telah ditemukan

Editor: Juang Naibaho
X
Korban Roni Josua Simanjuntak (20) asal Medan, Sumatera Utara, buka baju, salah satu siswa Kampung Inggris di Pare, Kabupaten Kediri. Fotonya terakhir sedang menunggu ombak. (x) 

TRIBUN-MEDAN.com - Roni Josua Simanjuntak (20), warga Medan, Sumatra Utara (Sumut) yang hilang tersapu ombak di Pantai Kedung Tumpang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya ditemukan.

Korban Roni Josua Simanjuntak ditemukan telah meninggal dunia pada hari keenam pencarian tim Basarnas.

Jasad Roni pertama kali diketahui oleh nelayan di perairan Karang Bolong, Tulungagung pada pukul 17.05 WIB. Informasi tersebut diteruskan ke tim SAR gabungan.

"Kami langsung menindaklanjuti informasi itu dengan menerjunkan tim ke lokasi tersebut. Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB jenazah berhasil kami evakuasi," kata Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Nanang Pujo, Jumat (18/10/2024).

Berdasarkan hasil proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan keluarga, jenazah tersebut dipastikan adalah Roni Josua Simanjuntak yang hilang di Pantai Kedungtumpang, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung pada Minggu (13/10/2024).

Baca juga: Penyelamatan Dramatis Anggota Basarnas yang Hanyut di Karo, Diangkat Pakai Tali dari Dasar Jurang

Diketahui, Roni Josua Simanjuntak hilang tersapu ombak pada Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB di kawasan wisata Pantai Kedung Tumpang, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung. 

Roni tersapu ombak besar saat sedang berdiri di tebing bebatuan pinggir laut pada Minggu (13/10/2024). 

Korban diketahui berwisata ke Pantai Kedung Tumpang bersama 15 rekannya yang tengah mengikuti program pendidikan di Kampung Inggris Pare, Kediri.

Setelah kejadian, tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas Pos SAR Trenggalek, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, serta nelayan setempat melakukan upaya pencarian. 

Tim SAR gabungan juga terus melakukan pencarian menggunakan perahu karet, perahu nelayan, serta peralatan lainnya.

"Peralatan yang digunakan berupa peralatan water rescue, terus kita juga dibantu kapal nelayan untuk pencarian di laut," katanya.

Metode pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan yang dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU), yaitu penyisiran perairan laut dan penyisiran sisi darat sekaligus menyisir garis pantai. 

"Di laut kita gunakan perahu Basarnas dibantu dengan perahu nelayan, terus ada tim darat untuk penyisiran garis-garis pantai, juga dibantu penyisiran menggunakan drone," tambah Nanang. 

Gelombang yang tinggi dan tidak beraturan menjadi salah satu kendala dalam proses pencarian. 

"Di hari kelima, kendala proses pencarian adalah ombak yang cukup besar di wilayah pantai selatan," ungkap Nanang. 

"Ini memasuki hari kelima pencarian sementara sampai Kamis (17/10/2024) siang ini hasil masih nihil. Tim masih terus melakukan pencarian," sambung Nanang. 

Dijelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 29 terkait penanganan kecelakaan di perairan, batas waktu tanggap darurat adalah selama 7 hari terhitung sejak awal proses pencarian.

Baca juga: Tangis di Bantaran Sungai, Brimob Polda Sumut Akhirnya Temukan Irpan Korban Hanyut di Tebingtinggi

Ucapan dan postingan terakhir Roni Josua Simanjuntak sebelum hilang digulung ombak di Tulungagung dibanjiri komentar duka.

Postingan terakhir Roni Josua menuliskan kata "last" yang mengisyaratkan menjadi postingannya yang terakhir di akun Instagramnya @roni_j.

Roni juga menuliskan pesan 'last' pada foto tersebut yang kini dibanjiri komentar duka dari warganet.

Korban merupakan siswa di sebuah tempat kursus bahasa Inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur.

Roni bersama 15 rekannya berangkat dari Pare ke Tulungagung untuk berwisata. Rombongan tiba di Pantai Kedung Tumpang sekitar pukul 07.00 WIB.

Korban yang berdiri di atas tebing tiba-tiba hilang saat ombak besar datang. Momen korban terseret ombak terekam kamera handphone dan menjadi viral di media sosial.

Kapolsek Pucanglaban, Iptu Bambang Kurniawan, menjelaskan rombongan korban berangkat dari Pare sekitar pukul 04.00 WIB.

"Karena hari Minggu dan tidak ada mata pelajaran di Kampung Inggris Pare Kediri, kemungkinan mereka berwisata," ujarnya.

Rombongan siswa Kampung Inggris ini sempat turun ke Pantai Kedung Tumpang untuk berfoto dan main air. 

Selesai ambil gambar para siswa ini kembali naik ke area yang aman, sementara korban kala itu berdiri di pinggir tebing.

Saat itulah ombak besar datang dan menyeret tubuh korban ke arah laut. Ombak yang ganas dengan seketika menyeret tubuh Roni ke lautan dalam.

Roni sempat diombang-ambing oleh gulungan ombak yang tak beraturan. Teman-temannya kesulitan menolong Roni karena derasnya ombak. 

“Teman-temannya saat itu tidak berani menolong, karena kondisi ombak sangat besar,” sambung Bambang.

Ia menerangkan korban sempat berusaha keluar dari cekungan tebing, namun ombak terlalu besar. Tubuhnya kembali terseret ombak keluar dari tebing menuju laut lepas.

"Seketika korban terseret ombak ke tengah laut dan terombang ambing. Rekannya selamat," imbuhnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved