Berita Viral

Hadapi Serangan Darat dan Udara Israel, Mesir dan Yordania Nyatakan Siap Mendukung Lebanon

Mesir dan Yordania siap mendukung Lebanon dalam menghadapi serangan Israel.

Editor: AbdiTumanggor
VIA BBC
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 816 orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mesir dan Yordania siap mendukung Lebanon dalam menghadapi serangan Israel.

Menteri Luar Megeri Mesir dan Yordania, dua negara Arab yang berdamai dengan Israel, pada Selasa (8/10/2024) menyatakan solidaritasnya terhadap Lebanon dalam menghadapi serangan Israel yang semakin meluas.

Berbicara dalam konferensi pers bersama di Kairo dengan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyerukan diakhirinya agresi Israel di tiga garis depan. Itu termasuk Jalur Gaza,Tepi Barat yang diduduki, dan sekarang Lebanon.

“Kami mengutuk agresi Israel ke Lebanon, kami mengutuk penembakan Israel di ibu kota Lebanon, kami mengutuk pembunuhan Israel terhadap warga Lebanon,” kata Safadi, dikutip dari AFP.

Menlu Mesir dan Yordania
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty (Kanan) dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memberikan konferensi pers bersama di markas kementerian luar negeri di Ibu Kota Administratif Baru, sekitar 45 kilometer sebelah timur Kairo, pada Selasa (8/10/2024). Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mendesak diakhirinya agresi Israel di tiga bidang setelah satu tahun kehancuran di Gaza, eskalasi di Tepi Barat, dan sekarang menuju perang regional total. (AFP/KHALED DESOUKI)

Baik Yordania maupun Mesir telah berulang kali memperingatkan Timur Tengah berada di ambang perang habis-habisan.

Mereka menuduh Israel telah diberi kekebalan hukum oleh sekutu-sekutu Baratnya untuk secara sistematis melanggar hukum internasional.

“Anda memiliki sebuah negara yang berada di atas hukum dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Abdelatty.

Israel melancarkan gelombang serangan terhadap kubu-kubu Hizbullah di Lebanon pada 23 September.

Tindakan Israel serang Lebanon tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.150 orang sejak saat itu dan memaksa lebih dari 1 juta orang mengungsi.

Sementara memerangi Hamas di Gaza, Israel telah bersumpah untuk mengamankan perbatasan utaranya dengan Lebanon untuk memungkinkan kembalinya puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat tembakan lintas batas Hizbullah untuk mendukung sekutunya di Palestina.

Didukung Amerika 

 Diberitakan sebelumnya, Israel membuat kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) usai meluncurkan serangan darah ke Lebanon.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dilaporkan telah menawarkan dukungan kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk “membongkar infrastruktur serangan” di sepanjang perbatasan dengan Lebanon setelah Israel melancarkan serangan darat yang ditargetkan terhadap Hizbullah.

Austin juga mengeluarkan peringatan kepada Iran tentang konsekuensi serius jika mereka menyerang Israel secara langsung sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap Hizbullah yang didukung Teheran. 

“Kami sepakat tentang perlunya membongkar infrastruktur serangan di sepanjang perbatasan untuk memastikan Hizbullah Lebanon tidak dapat melakukan serangan gaya 7 Oktober terhadap komunitas utara Israel,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke jejaring sosial X setelah berbicara dengan Gallant.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved