Media China Tuduh Hilgers dan Eliano Pemain Ilegal, Manajer Timnas Indonesia Pastikan Sudah Eligible

TRIBUN-MEDAN.com - Manajer timnas Indonesia, Sumardji sudah memastikan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sudah eligible untuk tampil membela timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dua pemain keturunan yang baru saja mendapat status WNI yakni Eliano Reijnders dan Mees Hilgers dipastikan statusnya sudah eligible.

Manajer timnas Indonesia, Sumardji mengonfirmasi hal ini pada Sabtu (5/10/2024) sebelum berangkat ke Bahrain dari Jakarta.

Eliano dan Mees menjadi 2 dari 27 pemain yang dipanggil timnas Indonesia untuk lawan Bahrain dan China.

Baca juga: PREDIKSI Juventus Vs Cagliari di Liga Italia, Misi Juve Jaga Rekor Keperawanan, Live Jam 17.30 WIB

"Sudah, sudah. Eliano dan Mees sudah terdaftar di skuad yang ada di kita (untuk dua laga lawan Bahrain dan China)," kata Sumardji di Hotel Mandarin, Jakarta pada Sabtu (5/10/2024).

"Sudah (eligible). Sudah," tambahnya.

Sebelumnya salah satu media China sempat menyoroti kehadiran 2 pemain naturalisasi anyar tersebut untuk timnas Indonesia.

Mees dan Eliano disebut pemain ilegal yang menyalahi aturan karena proses naturalisasinya sangat cepat, kurang dari dua minggu.

Baca juga: Media China Sebut Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Tak Sah, PSSI Minta Pendukung Timnas Tenang

Selain itu, proses sumpah WNI dari Mees dan Eliano juga dilakukan di luar Indonesia.

Sumardji pun menganggap wajar karena pertandingan sepak bola juga bisa disejajarkan dengan adu gengsi dua negara.

Sehingga anggapan-anggapan semacam itu untuk melemahkan mental lawan sudah biasa.

"Itu hal biasa, saya mengibaratkan hal-hal semacam ini adalah pertarungan gengsi sebuah negara," ujar Sumardji.

"Jadi jika ada sesuatu yang mengancam, itu akan terjadi psywar supaya untuk menghilangkan tekanan dan menguatkan mental pemain."

"Itu hal yang biasa," tambahnya.

Baca juga: Kondisi Cedera Witan Sulaeman Jelang Timnas Lawan Bahrain, Diberangkatkan Bersama Dokter

Sumardji mempertanyakan balik pemberitaan di China tersebut bagaimana mereka bisa beranggapan demikian.