Sumut Memilih

Hasto Bahas Soal Kader PDIP Bakal jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Akankah PDIP Bergabung?

Menurut Hasto,  persoalan kadernya akan menjadi menteri di kabinet Prabawo merupakan kewenagan dari Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Sekretaris Jendral DPP PDIP Medan Hasto Kristiyanto menghadiri acara Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2025 PDI Perjuangan Sumut di Hotel Adi Mulia Medan, Minggu (6/10/2024).  Dalam sambutannya, Edy disebut pengganti Mulyono beserta keluarganya. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sekretaris Jendral DPP PDIP Medan Hasto Kristiyanto  juga membahas soal isu kader  akan menjadi menteri di Kabinet Presiden RI terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut Hasto,  persoalan kadernya akan menjadi menteri di kabinet Prabawo merupakan kewenagan dari Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Itu merupakan keputusan strategis yang menjadi kewenangan dari ibu Megawati Soekarnoputri," jelasnya,  Minggu (6/10/2024).

Dikatakannya, apapun keputusan ketua DPP PDIP, pihaknya tetap mengutamakan prinsip semangat persahabatan. 

"Kami membangun semangat persahabatan bagi kemajuan negeri. Terlebih dengan tantangan geopolitik yang tidak mudah," jelasnya.

Siapapun yang menjadi menteri di Kabinet Prabowo diharapkan, pemerintah fokus terhadap persoalan pangan.

"Dengan persoalan pangan, deflasi yang lima bulan berturut-turut terjadi. penurunan daya beli kelas menengah, itu merupakan hal hal yang penting untuk diperhatikan dan kami harapkan juga menjadi konsern dari kabinet pak Prabowo ke depan," ucapnya.

Menurutnya, pihaknya akan menghormati  apapun yang menjadi keputusan nantinya.

"Kami akan menghormati.  Karena urusan menteri kan gak progratif dari presiden, kami berharap dengan melihat tantangan yang ada, pak Prabowo dapat nanti nya membentuk kabinet yang profesional, kabinet yang menyelesaikan berbagai tantangan-tantangan ke depan, karena negara ini milik kita semua," ucapnya.

Disinggung soal pertemuan Megawati dengan Prabowo, Hasto menjawab secara jelas.

"Pertemuan itu suatu hal yang sangat baik, karena  tidak ada persoalan antara Bu Mega dan pak Prabowo," jelasnya.

Bahkan dalam pemilihan presiden tahun 2009,  sempat terjadi kesesuaian platform partai antara Megawati-Prabowo.

"Kesesuaian platform partai itu misalnya keberpihakan pada petani dalam membangun kedaulatan ekonomi kita, kedaulatan energi, ada banyak kesesuaian, sehingga untuk kepentingan bangsa dan negara, bagi kemajuan rakyat semua harus bekerja sama," jelasnya. 

Menurutnya, setiap pemerintah  tetap butuh penyeimbang. 

"Apapun bentuknya itu juga tetap membutuhkan adanya penyeimbang. Demokrasi membutuhkan kritik, PDIP juga membutuhkan kritik, tetapi kepentingan bangsa akan dikedepankan oleh PDIP," jelasnya.

Hasto belum menjawab secara pasti kapan pertemuan dengan Megawati-Prabowo akan berlangsung.

"Nanti dalam komunikasi politik secara intens sedang dilakukan. Karena saat ini juga partai melakukan langkah-langkah konsolidasi. Yang jelas koneksitas secara psikologis, historis, koneksitas bagi masa depan itu sudah terbangun dengan baik,"jelasnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved