Banjir Bandang di Samosir

Banjir Bandang di Samosir, Kepala BPBD Sarimpol Simanihuruk: Tidak Ada Korban Jiwa

Lokasi banjir bandang di Desa Martoba, Kecamatan Simanindo ini terjadi karena hujan deras. Ia juga menyampaikan, tidak ada korban jiwa pada peristiwa

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kondisi di lokasi banjir bandang di Samosir. 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Samosir Sarimpol Simanihuruk menyampaikan, bencana alam banjir bandang landa Samosir pada Jumat (27/9/2024) malam.

Lokasi banjir bandang di Desa Martoba, Kecamatan Simanindo ini terjadi karena hujan deras. Ia juga menyampaikan, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.

"Kejadiannya pada Jumat (27/9/2024) pukul 22.00 WIB di Desa Martoba, Kecamatan Simanindo. Penyebabnya adalah ujan deras dan adanya sumbatan di aliran sungai di pegunungan," tutur Sarimpol Simanihuruk, Minggu (29/9/2024).

Selanjutnya, ia jelaskan kronologi kejadian.

"Menurut informasi, hujan deras mengakibatkan longsor dari Pea Dolok Holangholang, Dusun 1, Desa Martoba, Kecamatan Simanindo yang merupakan titik sumber air masyarakat yang disekitarnya ada saluran sungai," terangnya.

Akibat peristiwa ini, 5 rumah warga alami kerusakan.

"Banjir bandang tersebut membawa longsoran tanah dan mengakibatkan 1 rumah alami rusak berat dan 4 rumah alami rusak ringan," tuturnya.

"Rumah Usian Sidabutar alami rusak berat. Rumah Viktor Sidabutar, Kelman Silalahi, Anggiat Sidabutar, dan Hotman Sidabutar alami kerusakan ringan," terangnya.

Selain rumah warga,  lahan pertanian yang mengalami kerusakan sekitar 5 hektar sertapipanisasi bumdes sepanjang 1 kilometer.

Ia jelaskan, sejumlah upaya yang dilakukan pihak BPBD Samosir, antara lain: melakukan pendataan dan koordinasi dengan TNI polri dan OPD teknis.

"Alat berat sudah dilokasi 2 unit yakni Exavator dan Motor Grader serta 1 unit Damkar untuk pembersihan. Material diangkut 3 unit Dump Truck," terangnya.

"Kerugian ditaksir sekitar Rp 500 juta. Pemerintah dan masyarakat melakukan pembersihan di lokasi kejadian. Termasuk akses Jalan Tomok menuju Pangururan yang sempat tertutup longsoran material," lanjutnya.

Seorang korban banjir bandang Viktor Sidabutar mengaku barang dagangannya hancur saat bencana alam terjadi.

"Saya jualan pupuk. Usaha saya hancur semua; pupuk dan barang dagangan lainnya juga hancur," ujar Viktor Sidabutar.

"Selain barang dagangan, ternak juga mati semua. Ternak tertimbun tanah. Dapur rumah juga udah rubuh. Kursi dan barang lain juga sudah ikut terseret air," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved