Berita Viral

Dihukum Squat Jump 100 Kali, Siswa SMP Meninggal, Pelatih Fisik: Terlalu Berlebihan dan Tidak Pantas

Dalam kasus Rindu Syahputra Sinaga, hukuman 100 kali squat jump dinilai terlalu berlebihan dan tidak pantas 

|
Editor: AbdiTumanggor
Facebook
Viral Kematian Siswa SMP Rindu Syahputra Sinaga (14), setelah Sempat Dirawat karena Sakit Gara-gara Dihukum Squat Jump 100 Kali oleh Gurunya di Sekolah SMPN 1 STM Hilir. (Facebook) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pelatih fisik di Sumatera Utara, AR,  menyoroti kasus meninggalnya siswa SMPN 1 STM Hilir Deliserdang, Sumatera Utara.

AR menjelaskan ada beberapa standar indikator yang boleh melakukan squat jump.

Dalam kasus Rindu Syahputra Sinaga, hukuman 100 kali squat jump dinilai terlalu berlebihan dan tidak pantas 

"Kalau kita masalah kesehatannya itu kan ke dokter, jadi saya mengambil intisari kedokteran yang pernah saya pelajari. Kalau bicara usia 40 yang bukan atlet itu tidak disarankan, untuk lari hanya jalan," katanya. 

AR mengatakan, untuk melakukan squat jump perlu pemanasan dan latihan secara kontiniu. Artinya tidak bisa dilakukan individu secara memdadak, apalagi dengan jumlah gerakan yang melampaui batas. 

"Dia atlet atau tidak atlet kalau kita bilang squat jump 100 kali kalau dia tidak mempunyai penyakit atau riwayat apapun mungkin dia hanya kecapean dan dia paling sakit. Kenapa itu kan hukuman yang berat dengan jumlah yang tidak wajar, sedangkan atlet saja kadang kita kasih hukuman paling suruh push up 10 sampai 20. Sedangkan dia yang tidak atlet tidak bisa terlalu. Kita menyimpulkan itu hukuman yang terlalu mengganggu kesehatan kalau menurut saya," katanya. 

"Bisa lari ke intinya ke jantung. Karena kan kita kalau kita ngepress misalnya kita lari nih, orang yang biasanya tidak pernah lari tiba-tiba disuruh lari dengan intensitas yang tinggi itu setelah kita berhenti tidak disarankan langsung berhenti. Setelah dia sampai dia jalan bukan berhenti atau duduk itu larinya ke jantung," jelasnya. 

Lanjut AR, atlet beda daya kekebalan tubuhnya dengan daya tubuh orang biasa. Apalagi atlet saja yang tidur di atas jam 10.00 atau jam 12.00 malam besoknya latihan itu pasti turun intensitas latihannya. 

"Mana lagi yang dia tidak atlet tiba-tiba kena pressure dan harus squat jump dengan intensitas cepat atau lambat pastikan kita bicara logika pasti naning lah atau oyong (sempoyongan berkurang kesadaran)," pungkasnya.

Fakta-fakta Meninggalnya Rindu Syahputra Sinaga (14).

Fakta-fakta meninggalnya Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, setelah diduga dihukum squat jump oleh gurunya.

Rindu Sinaga (14) meninggal dunia pada Kamis (26/9/2024), setelah menjalani perawatan selama seminggu atas sakit yang dirasakan usai dihukum squat jump 100 kali di sekolah oleh gurunya Selli Winda Hutapea.

Hukuman squat jump 100 kali itu diterima korban dari guru Agama Kristen, Selli Winda pada Kamis 19 September lalu.

Yuliana Padang, ibu korban menjelaskan, anaknya itu dihukum karena tak bisa menghafal apa yang disuruh guru mata pelajaran agama Kristen tersebut.

Hal itu diketahuinya karena sepulang sekolah, Rindu langsung mengeluh sakit.

"Hari Kamis dihukum guru dia mengeluh kedua kakinya sakit,"katanya kepada Tribun Medan, Jumat (27/9/2024).

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved