Berita Viral

PILU Pegawai Pabrik Meninggal Usai Cuti Sakitnya Ditolak, Dipaksa Masuk Kerja dan Takut Dipecat

Pilu pegawai pabrik yang meninggal dunia setelah cuti sakitnya ditolak atasan berulang kali dan terpaksa tetap masuk kerja karena takut dipecat

TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi Mayat. PILU Pegawai Pabrik Meninggal Usai Cuti Sakitnya Ditolak, Dipaksa Masuk Kerja dan Takut Dipecat 

TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu pegawai pabrik yang meninggal dunia setelah cuti sakitnya ditolak atasan berulang kali.

Adapun pegawai pabrik di Thailand meninggal dunia setelah cuti sakitnya ditolak.

Bahkan, ia tetap dipaksa masuk kerja karena takut dirinya dipecat.

Kisah itu dialami oleh May, pegawai pabrik di Thailand.

Cuti sakitnya ditolak atasan hingga dipaksa bekerja meski kondisinya tengah tidak sehat.

Seperti dikutip Tribun-medan.com via Kompas.com dari Bangkok Post, karyawati berusia 30 tahun itu dari Provinsi Sukhothai itu sempat pingsan saat bekerja. 

Sehari sebelumnya, manajer May menolak cuti sakit satu hari jika tidak menyerahkan surat keterangan dokter yang baru.

May merupakan pegawai di pabrik elektronik Bang Pu Industrial Estate, distrik Muang, Provinsi Samut Prakan, Thailand.

Menurut salah satu rekan korban, May mulanya mengambil cuti dengan surat keterangan dokter selama 5-9 September 2024.

Baca juga: Tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karo Cabut Nomor Urut, Berikut Urutannya


Ia diketahui didiagnosis menderita radang usus besar.

Selama empat hari May dirawat di rumah sakit kemudian pulang, tetapi kondisinya belum membaik.

Pada 12 September malam, ia mengajukan cuti tambahan dua hari mulai 13 September dengan mengatakan bahwa kondisinya semakin memburuk.

Akan tetapi, manajer bilang bahwa May harus masuk kerja dan menyerahkan dulu surat keterangan dokter yang baru karena sudah berkali-kali cuti.

Padahal, menurut teman-teman korban, May tidak memiliki riwayat mengambil cuti sakit sebelum dirawat baru-baru ini.

Oleh karena takut kehilangan pekerjaan, May masuk kerja pada 13 September meski merasa amat kesakitan. 

Ia kemudian pingsan, jatuh ke lantai saat baru bekerja 20 menit. 

May pun dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan operasi darurat.

Akan tetapi, nyawanya tak tertolong. 

Baca juga: NASIB Mahasiswa Teknik UTM Penganiaya Pacar Sampai Penuh Luka, Keluarga Korban Polisikan, Ogah Damai

May dinyatakan meninggal karena necrotising enterocolitis pada Sabtu (14/9/2024).

Disisi lain, perusahaan tempat May bekerja yaitu Delta Electronics Thailan mengumumkan wafatnya May melalui Facebook dan menyampaikan belasungkawa.

“Kami sangat berduka atas kehilangan rekan kerja kami. Simpati dan belasungkawa tulus kami sampaikan kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya selama masa sulit ini," kata pengumuman tersebut. 

"Saat ini, kami masih dalam proses menetapkan fakta-fakta seputar kematiannya dan memulai penyelidikan menyeluruh."

"Tujuan kami adalah menciptakan pemahaman lebih baik tentang situasi tersebut sambil memastikan memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarganya." 

"Kami tetap berkomitmen penuh melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu selama masa penuh tantangan ini." 

"Kami akan membagikan informasi terbaru setelah tersedia. Terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda selama masa sensitif ini,” pungkasnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved