Berita Viral

Pengakuan Indra Septiarman Tak Tahu Nia Masih Hidup atau Tidak Saat Dikubur,Ikat Tangan Usai Perkosa

Inilah pengakuan Indra Septiarman alias IS pembunuh Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang mengaku tak tahu Nia masih hid

Istimewa
Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan dirudapaksa dan dibunuh di Padang Pariaman, Sumatera Barat. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pengakuan Indra Septiarman alias IS pembunuh Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.

Indra Septiarman mengaku tidak tahu kondisi Nia saat dikuburnya.

Kepada penyidik, Indra Septiarman mengaku tak tahu Nia Kurnia Sari masih hidup atau tidak saat dikuburnya dalam kondisi tangan terikat. 

Hal itu diungkap Kapolda Sumatera Barat, Irjen Polisi Suharyono.

Menurut dia, sebelum mengubur korban untuk menyembunyikan kejahatannya, pelaku menyekap korban dengan menutup mulutnya hingga tak tak sadarkan diri karena kehabisan napas.

Pelaku mengikat korban menggunakan tali rapia yang sudah disiapkan dan menyutubuhinya.

 "Apakah korban pingsan atau korban meninggal (saat dikubur), ini yang perlu dipastikan lagi nanti oleh ahli forensik.
Tersangka tidak tahu korban saat diperkosa masih hidup atau sudah meninggal,” kata Irjen Suharyono.

Baca juga: PILU Satpam Lansia di Bogor Dipecat Gegara Emak-emak Curi Pepaya, Tangis Susah Bayar Sekolah Anak

Disisi lain mengenai motif pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Irjen Suharyono angkat bicara.

Disebutkan bahwa pelaku sebelum melampiaskan perbuatannya, memang memiliki hasrat atau keinginan untuk menyetubuhi korban.

"Tersangka ada niat merudapaksa, tapi tidak ada niat membunuh," ungkap Suharyono dikutip Tribun-medan.com dari Kompas Tv, Senin (23/9/2024).

Awalnya korban tengah menjajakan gorengan yang ia bawa kepada tersangka dan teman-temannya.

Setelah menjajakan dagangannya, korban diadang di tengah jalan saat menuju arah pulang.

"Dari pengakuan sementara, tersangka memiliki niat merudapaksa korban muncul pada saat itu, yakni pada saat tersangka dan kawannya membeli gorengan, makanan yang dibawa oleh korban."

"Tetapi, saat mereka berpisah (selesai membeli gorengan) kemudian setelah korban kembali pulang dengan jarak 200 meter korban ini berjalan pulang, pukul 18.50 WIB, lalu korban dihadang di salah satu TKP, tujuannya untuk merudapaksa," tutur Suharyono.

Korban lalu disekap dan diseret sekitar 300 meter dari tempat di mana tersangka mengadang korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved