TRIBUN WIKI
Heboh Soal Obat Hormon Garis Dua Positif Hamil di Test Pack, Apakah Bisa?
Soal obat hormon bisa garis dua di test pack memang benar adanya. Hal ini disebut sebagai hasil positif palsu karena obatnya mengandung hCG
TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir ramai pembahasan soal obat hormon garis dua di test pack.
Hal itu mencuat setelah adanya ribut-ribut antara Lolly Meizani Nasseru Asry, dengan sang bunda Nikita Mirzani.
Lolly disebut hamil dan kemudian mengugurkan kandungannya.
Kabar ini semakin heboh setelah Nikita Mirzani menjemput paksa putrinya itu dari apartemen di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Baca juga: Vadel Dibela Razman, Ragukan Lolly Anak Nikita Mirzani Hamil Lalu Aborsi: Gak Pernah Berhubungan
Nikita Mirzani tidak terima anaknya disebut telah dihamili oleh Vadel Badjideh, seorang dancer yang turut dituding sebagai pihak yang sengaja ikut berperan dalam gugurnya kandungan Lolly.
Kasus inipun kemudian sampai ke polisi, dan tengah diusut aparat berwajib.
Terkait hasil test pack positif Lolly, remaja berusia 16 tahun itu membantah dirinya hamil.
Ia mengatakan, test pack menunjukkan hasil positif karena Lolly mengaku baru saja mengonsumsi obat hormon.
Lantas pertanyaannya, apakah obat hormon bisa memberikan hasil positif pada test pack?
Baca juga: Apa Itu Penyakit OI atau Osteogenesis Imperfecta? Simak Penjelasannya
Dikutip dari Hello Sehat, obat hormon dapat mempengaruhi hasil tes kehamilan.
Sering ditemukan kasus, ketika seseorang melakukan tes kehamilan, muncul hasil positif palsu.
Hal ini terjadi akibat pengaruh obat yang mengandung hormon hCG.
Hormon hCG, atau Human Chorionic Gonadotropin, adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel di dalam plasenta setelah pembuahan, dan berperan penting dalam kehamilan.
Baca juga: Apa Itu Boneka Labubu yang Viral dan Diperebutkan Banyak Orang di Indonesia? Simak Jawabannya
Ketika seseorang mengonsumsi obat yang mengandung hormon hCG, maka hasilnya bisa menunjukkan dua garis.
Meskipun sebenarnya orang tersebut tidak hamil.
Bertahan 2 Minggu
Dilansir dari laman Alodokter, hormon hCG dapat ditemukan pada obat kesuburan.
Jika dikonsumsi, maka obat yang mengandung hormon hCG tersebut dapat bertahan selama dua minggu di dalam tubuh.
Tidak hanya obat kesuburan saja yang bisa menyebabkan kesalahan pada hasil test pack.
Baca juga: Apa Itu Chattra yang Kini Jadi Polemik di Borobudur
Obat lain yang bisa mempengaruhi hasil test pack dan menunjukkan adanya kesalahan tentang hasil kehamilan seperti obat antidepresan, antipsikotik, antikonvulsan, antihistamin, dan diuretik.
Kasus Lolly
Pada kasus Lolly, anak sulung Nikita Mirzani itu mengaku sempat mengonsumsi obat hormon.
Hal itu ia lakukan karena alasan menstruasinya tidak lancar.
Saat berada di Inggris, ia menemui dokter.
Dokter mengatakan menstruasi Lolly tidak lancar akibat dirinya kekurangan hormon.
Baca juga: Apa Itu Tren TikTok Chroming Challenge? Orang Tua Wajib Tahu, Sudah Banyak Makan Korban
Karena alasan itulah Lolly kemudian mengonsumsi obat penambah hormon.
Sehingga, ketika melakukan hasil test pack, menunjukkan garis dua.
Namun, hal itu tidak dipercaya begitu saja oleh dr Oky, sahabat Nikita Mirzani.
Oky menyebut bahwa dokter di UK tak dengan mudah memberikan obat hormon kepada Lolly.
Mengingat usia Lolly yang kini masih 16 tahun.
"Di umur kamu pas di UK masih 16 tahun itu tidak serta merta dipastikan, saya bisa pastikan dokter UK tidak mungkin semudah itu memberikan kamu obat hormon," kata Oky, dikutip dari Tribun Video.
Baca juga: Apa Itu Tren TikTok Chroming Challenge? Orang Tua Wajib Tahu, Sudah Banyak Makan Korban
Dikatakan Oky, obat tersebut hanya bisa diberikan kepada orang yang siap hamil dan sudah cukup umur.
"Apalagi kamu bukan orang yang mau menikah, bukan orang berumur yang sudah siap hamil, kamu masih di bawah umur," ujarnya.
Oky pun menyebut putri Nikita Mirzani itu telah blunder dalam memberikan penjelasan soal isu hamil.
Pasalnya, Lolly mengaku telah diberikan obat yang banyak dan harus mengkonsumi dengan jangan waktu panjang.
Dari situ, Oky menegaskan bahwa obat tersebut seharusnya tak diperbolehkan untuk terus dikonsumsi tanpa pantauan dokter.
"Jawabannya Lolly itu saya bilang blunder."
"Kalau seandainya obat itu tidak mungkin diberikan dalam jangka waktu lama sekali tanpa pantauan dokter, apalagi itu obat hormon," jelasnya.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-test-pack.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.