Berita Viral

Akhirnya Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang Disandera KKB Dibebaskan, Ini Alasan Pihak KKB

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens akhirnya dibebaskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah 18 bulan disandera atau 1,5 tahun.

HO
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens akhirnya dibebaskan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) setelah 18 bulan disandera atau 1,5 tahun. 

"Pada tanggal 3 Agustus 2024, saya berbicara langsung melalui video call dengan Panglima Egianus Kogoya mengenai pembebasan pilot," kata dia dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/8/2024).

Setelah memberikan masukan terkait berbagai keuntungan dan kerugian dari penyanderaan Philips, diputuskan bahwa pilot Susi Air tersebut akan dibebaskan.

"Saya sudah memberikan saran tentang untung rugi pilot ini kami tahan semuanya dan panglima dan pasukan, mereka mengerti dan menyetujui untuk bebaskan pilot. Dan mereka meminta juru bicara dengan kepala staf bisa mengeluarkan proposal untuk membebaskan pilot," ucap Sebby.

Sebby menambahkan bahwa TPNPB membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan untuk menyiapkan proposal pembebasan pilot tersebut.

Selain itu, Sebby menyampaikan pesan dari Egianus agar seluruh tokoh Papua, baik dari kalangan gereja maupun pemerintahan, dapat bersepakat mengenai pembebasan ini yang dilakukan atas dasar kemanusiaan.

Aparat pemerintahan dan militer juga diminta untuk tidak membuat ancaman.

"Jika Anda ingin berbicara dengan pilot, Anda perlu datang dan berbicara langsung dengan pasukan di lapangan," kata Sebby.

Diketahui Philips Mehrtens diculik dan disandera oleh TPNPB OPM sejak 7 Februari 2023.

Dia ditawan saat pesawat Susi Air yang dipilotinya mengirim logistik di provinsi Papua Pegunungan.

Baru-baru ini juga, Egianus Kogoya menyatakan siap membebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Pernyataan Egianus disampaikan melalui video singkat berdurasi 1 menit 28 detik.

Diketahui, Kapten Philips Mark Mehrtens disandera OPM pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.

Didampingi Egianus Kogoya, Kapten Philips Mark Mehrtens mengeluarkan pernyataan melalui video menyebut tentara Indonesia telah melepaskan bom menggunakan pesawat pemburu pada dini hari.

"Di daerah sini tentara Indonesia menggunakan pesawat tempur lalu melepas bom. Orang-orang di sini minta tolong agar jangan lepas bom. Tolong berhenti," kata Philips dalam video tersebut.

Sementara, Egianus Kogoya dalam video tersebut mengklaim tentara Indonesia (TNI) sudah mengetahui bahwa lokasi perang itu berada di Wamena sampai ke Mumugu, perbatasan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved