PON 2024

Wakil Ketua KONI Pusat Jelaskan Dinamika dan Prestasi PON XXI Sumut-Aceh 2024

Dia menjelaskan, 7 tahun memang punya waktu cukup banyak, tapi kemudian diadakan dengan kondisi covid.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DEDY
Ketua Panwasrah PON Aceh-Sumut 2024, yang juga menjabat Wakil Ketua KONI Pusat, Mayjen TNI Purn Suwarno temu pers terkait Dinamika dan Prestasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh 2024, di Media Center, Rabu (18/9/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Panwasrah PON Aceh-Sumut 2024, yang juga menjabat Wakil Ketua KONI Pusat, Mayjen TNI Purn Suwarno temu pers terkait Dinamika dan Prestasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh 2024, di Media Center, Rabu (18/9/2024). 

Suwarno menyampaikan beberapa dinamika terkait persiapan infrastruktur venue dan prasarana venue PON.

Katanya ada faktor kendala wabah nasional Covid-19 yang menyita banyak waktu persiapan PON

Dia menjelaskan, 7 tahun memang punya waktu cukup banyak, tapi kemudian diadakan dengan kondisi covid.

Kondisi covid itu menyita banyak konsentrasi juga menyita banyak anggaran. 

"Ketika itu belum bisa berbuat sesuatu. Selesai itu mau melangkah kita bertepatan tahun-tahun dihadapkan dengan agenda politik nasional pemilihan Presiden dan pemilihan wakil Presiden.

Tersita anggaran sehingga tidak menjadi satu percepatan. Di era tahun 2023 mulai melangkah menjelang PON dihadapkan lagi dengan menghadapi event politik berikutnya pemilihan Bupati pemilihan Gubernur ini juga akan menggunakan anggaran. Dampak dari kegiatan politik ini adalah baik anggaran yang tersedia di provinsi kabupaten dan pusat sama-sama terkonsentrasi untuk kegiatan politik," katanya. 

Terkait infrastruktur akhirnya perlahan dimulai persiapan pembangunan venue-venue.

Karena dinamika Aceh juga ditutup melakukan renovasi. 

Dan Sumut Stadion Medan itu PUPR yang bertanggungjawab.

"Dari APBN bangun stadion Madya Atletik, Martial Art, voli indoor. Jadi dibangun dengan tertatih. Jadi infrastruktur itu dikerjakan PUPR dengan APBN. Itu lah kondisi saat ini," jelasnya. 

"Kenapa dipertandingan banyak cabang olahraga? Ayo kita bandingkan Jabar 44, Riau 40 cabor, Aceh 30 Sumut 32 Cabor, jadi lebih kecil sebenarnya Sumut," katanya. 

Suwarno juga mengklaim penyiapan venue ini dengan dinamika itu akan selesai.

Contoh Aceh punya venue permanen sepatu roda cat ya dari Italia dan dikerjakan korea. Aceh juga akan punya venue internasional, ada anggar, panjat tebing, panahan. 

"Sumut punya renang, Sumut punya Stadion Madya bagus standar internasional, Squash, Boling, Futsal. Mari kita lihat Legacy PON yang bisa dimanfaatkan. Sumut juga perlu venue senam yang lebih baik," pungkasnya. 

(Dyk/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved