Gempa Bumi

Gempa Bumi Jawa Barat, 773 Bangunan di Bandung dan Garut Rusak Parah, Ini Daftar Jumlah Korban

Selain rumah warga, fasilitas kesehatan hingga tempat ibadah rusak akibat gempa yang disebabkan oleh aktivitas sesar garsela tersebut. 

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Sejumlah bangunan di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak berat akibat guncangan gempa 4,9, Rabu (18/9/2024)(KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Gempa yang berpusat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024), merusak 773 bangunan di Kabupaten Bandung dan Garut.

Selain rumah warga, fasilitas kesehatan hingga tempat ibadah rusak akibat gempa yang disebabkan oleh aktivitas sesar garsela tersebut. 

Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan, jumlah total bangunan rusak akibat gempa hingga saat ini masih didata.

Jumlah tersebut, kata dia, bisa saja bertambah. Mengingat, terjadi lebih dari 20 kali gempa susulan hingga Rabu siang.

Di Kabupaten Bandung jumlah bangunan yang rusak berjumlah 552 unit.

Paling banyak yang terdampak gempa terdapat di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.

"491 unit rumah warga, 5 fasilitas kesehatan, 2 bangunan lain terdampak. Lalu 9 sarana pendidikan, 27 tempat ibadah dan 18 fasilitas umum lainnya," ujar Hadi.

Sedangkan di Kabupaten Garut, 221 bangunan rusak terdiri atas 209 rumah warga, 7 sarana pendidikan dan 5 tempat ibadah. 

"Untuk korban luka mencapai 82 orang di dua wilayah tersebut. Di Bandung 58 luka ringan, 23 luka berat, 450 mengungsi, dan Garut 1 orang luka ringan," kata Hadi.

Hadi mengatakan, hingga saat ini petugas BPBD Jabar dibantu aparat kewilayah, terjun ke lokasi terdampak gempa.

Evakuasi masih terus dilakukan. 

"Pengungsian di lapangan sepakbola depan Kecamatan Kertasari. Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dilarikan ke RS Bedas Kertasari dan ke Puskesmas Kertasari," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, gempa magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung dan dirasakan hingga Garut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Bandung menyebut terjadi gempa susulan sebanyak 21 kali yang disebabkan oleh aktivitas sesar garsela.

Gempa bumi bandung dan garut
Sejumlah bangunan di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rusak berat akibat guncangan gempa 4,9, Rabu (18/9/2024)(KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)

Berikut Data Korban Luka

Di Kecamatan Kertasari:

Desa Cikembang : 19 orang mengalami luka ringan dan 13 oramg mengalami luka berat.

Desa Tarumajaya : 2 orang memgalami luka ringan dan 1 orang mengalami luka berat.

Desa Cibeureum : 13 orang alami luka ringan, dan 1 orang memgalami luka berat.

Desa Ciwahuk : 23 orang mengalami luka ringan dan 4 orang alami luka berat

Desa Resmi Tinggal : 1 orang alami luka ringan dan 1 luka berat.

Gempa bermagnitudo 4,9 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).

Kecamatan Kertasari merupakan kecamatan terparah terdampak gempa yang terjadi pada Rabu pagi.

Pantauan di lokasi, pemukiman warga di sepanjang Jalan Raya Kertasari tampak porak poranda.

Genting, plafon, hingga bagian depan bangunan terlihat rusak.

Sebagian rumah yang terletak di area ketinggian mengalami kerusakan di bagian halaman.

Material pondasi rumah-rumah tersebut ambruk ke Jalan Raya Kertasari, menyebabkan jalan tersebut sempat terputus.

Selain itu, banyak tiang listrik yang berada di pinggir jalan ambruk tertimpa pepohonan.

Beberapa infrastruktur pemerintah seperti Kantor Kecamatan Kertasari, kantor KUA, Puskesmas, serta satu bangunan sekolah dasar (SD) juga mengalami kerusakan.

Di Kantor Kecamatan Kertasari, gempa merobohkan gapura gerbang depan serta merusak beberapa ruangan.

Sedangkan di kantor KUA, atap bagian depan gedung terlihat ambruk.

Warga yang masih diliputi kepanikan akibat kekhawatiran akan gempa susulan tampak membangun tenda darurat di lapangan sepak bola depan kantor kecamatan.

Terdapat enam tenda yang didirikan secara mandiri oleh warga, menggunakan bahan seadanya seperti kayu, sarung, dan terpal.

Sebagian warga masih terpantau berhamburan di pinggir jalan pada Rabu sore, khawatir bakal terjadi gempa susulan.

Salah satu warga Desa Cibeureum, Aisah (60) mengatakan, gempa dirasakan sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat itu, tiba-tiba genting rumahnya serta rumah warga jatuh berhamburan. 

Sepeda motor yang tengah terparkir di depan rumah milik warga juga berjatuhan.

Setelah menyadari terjadi gempa, Aisah langsung berlari keluar untuk memastikan keberadaan anak dan cucunya. 

"Saya langsung cari cucu saya, lari enggak pakai sandal. Saya enggak peduli soal barang di rumah, kayak TV atau apa lah, tadi saya lagi beres-beres," kata dia saat ditemui di depan rumahnya. 

Berbeda dengan yang dialami Yusuf Juhari (43) kerusakan yang terjadi di rumahnya tidak terlalu fatal.  

Yusuf mengatakan bagian tembok depan rumahnya saja yang runtuh, sedangkak bagian dalam rumah mengalami retak dan cat rumah mengelupas.  

"Alhamdulillah saya masih aman segini mah, cuma ya memang tadi gempanya besar kerasanya," kata Yusuf.  

Yusuf mengatakan, saat gempa terjadi, dia sedang berada di luar rumah, sedangkan keluarganya berada di dalam rumah.  

Yusuf langsung berlari ke arah rumah untuk menyelamatkan keluarganya.  

"Gede kerasanya, saya lari di gang aja sedikit oleng. Memang enggak lama, tapi rumah warga pada rusak," ujar dia.  

Pantauan di lapangan Rabu sore, beberapa petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, sudah datang dan mendirikan tenda darurat di beberapa titik termasuk di Kecamatam Kertasari.

Sebagian warga sudah ada yang memulai membersihkan puing-puing material tembok dan genting yang rubuh.  

Petugas dari PLN pun sudah mulai merapihkan kabel listrik yang terputus dan jatuh di jalanan.

Pada pukul 15.15 WIB sempat terjadi gempa susulan yang menyebabkan warga kembali berhamburan keluar rumah.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved