PON 2024

Atlet Ski Air Sumut Mayoritas dari Nias, Pelatih Yakin Bakal Boyong Emas

Pasalnya, mayoritas atlet Sumut pada cabor ini berasal dari Nias Selatan, kawasan Pantai Sorake.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Muhammad Husaini, pelatih Ski Air Sumut saat berada di Media Center, Selasa (17/9/2024) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Sebanyak 8 atlet Sumut tengah berjuang pada cabor Ski Air PON XXI  Sumut -Aceh 2024.

Cabor ini menyita perhatian publik.

Pasalnya, mayoritas atlet Sumut pada cabor ini berasal dari Nias Selatan, kawasan Pantai Sorake.

Ketua PSAWI Sumut sekaligus pelatih Ski Air Sumut Muhammad Husaini menjelaskan, perekrutan telah berlangsung sejak tahun 2017.

Pelatihan demi pelatihan dilakukan dengan detail agar bisa menampilkan kemampuannya di perairan Danau Toba pada PON ini.

"Itu kita mulai pada tahun 2017 untuk pencarian atlet sebagai persiapan untuk Kapolda Cup. Disitu, kita ketemu pada tahun 2020. Penjajakan awal dari teman di Bali. Lalu mereka usulkan agar mencarinya ke Nias Selatan, kawasan Pantai Sorake," terang M Husaini, Rabu (18/9/2024).

"Kita pergi ke Nias dan bertemu dengan keluarga atlet-atlet tersebu," sambungnya.

Pertamakali setelah direkrut, para atlet jalani latihan di perairan Danau Toba, tepatnya di Kota Parapat.

Alhasil, para atlet cepat beradaptasi dan menyerap pembelajaran. Para atlet tersebut ternyata sudah punya bakat surfing di kampung halamannya sendiri.

"Ada perkumpulan mereka. Setelah itu, kita ikutkan mereka serta latih di Danau Toba tepatnya di Parapat. Dan pada waktu itu, mereka cepat menyerap pembelajaran itu," sambungnya.

Dengan kondisi saat ini, ia mengandalkan dua nomor pada cabor Ski Air. Harapannya, peski air Sumut dapat mengantongi dua emas.

"Kita berharap pada dua nomor yakni Wakesurf dan Wakeboard. Kita yakini atlet putra dan putri pada dua nomor ini bisa berbicara banyak," tuturnya.

"Setidaknya ada 6 orang atlet kita yang sudah masuk ke babak semifinal dan harapan kita masuk juga ke babak final dan akhirnya bisa menyumbangkan medali emas," sambungnya.

Dalam proses perekrutan, pelatihan hingga mengikuti PON, ia juga menceritakan perjalanan para atlet. Ada yang memilih setia di Sumut dan ada juga yang memilih keluar dari Sumut.

"Atlet kita dulu ada 12 orang. Ketika masuk untuk pelatihan pelatda, setelah dua kali ikut kejurnas, mereka itu ambil pekerjaan masing-masing ke Bali. Mereka bekerja di sana dan memperoleh penghasilan yang lebih banyak mungkin," sambungnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved