Sumut Terkini
Dua Hari Terakhir, Penyeberangan Kapal Tradisional ke Samosir Ditunda akibat Angin Kencang
Koordinator Satuan Pelabuhan Ajibata, Rijaya Simarmata menyampaikan bahwa larangan penyeberangan bagi kapal-kapal tradisional berlaku sejak Senin.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Angin kencang yang melanda wilayah Danau Toba khususnya Kabupaten Simalungun dan Toba dalam dua hari terakhir membuat KSOPP Danau Toba Kemenhub RI melarang aktivitas penyeberangan kapal-kapal tradisional dari Tigaras dan Ajibata ke Simanindo, Kabupaten Samosir. Bagi otoritas penyeberangan, keselamatan adalah hal yang paling utama.
Koordinator Satuan Pelabuhan Ajibata, Rijaya Simarmata menyampaikan bahwa larangan penyeberangan bagi kapal-kapal tradisional berlaku sejak Senin (16/9/2024) kemarin hingga berita ini diturunkan Selasa (17/9/2024) siang Pukul 14.00 WIB, sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
“Bisa kita bilang bahwa penyeberangan bagi kapal tradisional yang ada di Dermaga Tigaras dan Dermaga Ajibata untuk tidak melakukan aktivitas hingga kekuatan angin menurun,” kata Rijaya saat dikonfirmasi Selasa (17/9/2024).
Diterangkan Rijaya, kondisi yang ada pada Selasa (17/9/2024) siang sedikit lebih ekstrem karena pihaknya juga melarang penyeberangan bagi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tao Toba 1 dan KMP Tao Toba 2 ke Samosir. Kondisi angin kencang disertai cuaca mendukung membuat mereka enggan mengambil risiko.
Adapun KMP Tao Toba 1 dan KMP Tao Toba 2 melayani rute dari Dermaga Ajibata, Kabupaten Toba menuju ke Dermaga Tomok, Kabupatennya Samosir dan sebaliknya.
Kondisi perairan Danau Toba saat ini, yang mana angin kencang meningkatkan tinggi gelombang permukaan sehingga mengancam penyeberangan kapal besar maupun tradisional.
“Keselamatan nomor satu. Itu juga disadari oleh para penumpang,” kata Rijaya.
Terkait apakah cuaca buruk ini akan meningkatkan antrean panjang, Rijaya menyampaikan bahwa kebetulan musim libur panjang sudah selesai sebelum angin kencang dan cuaca buruk terjadi di Danau Toba. Alhasil, tidak ada antrean mengular dan mengganggu kondusifitas dermaga.
“Sebenarnya peak season (puncak libur) kita sudah lewat ya. Makanya nggak terlalu yang bagaimana dengan kondisi angin kencang ini,” pungkas Rijaya.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sumut Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI |
|
|---|
| Sempat Ngaku tak Terima Bansos, Warga Siantar yang Ditemui Dinsos Akhirnya Klarifikasi |
|
|---|
| Dalam Sehari, Tim Polres Tanah Karo Sikat 5 Pengedar Sabu Dari Beberapa Lokasi di Berastagi |
|
|---|
| Sekolah Kader PKB Sumut Digelar, Loso Ingatkan Perjuangan Partai dengan NU |
|
|---|
| Tokoh Simalungun Dr Sarmedi Purba Adukan Masalah Sihaporas ke Komnas HAM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kondisi-perairan-Danau-Toba-di-mana-angin-kencang-meningkatkan-tinggi-gelombang.jpg)