PON 2024
Pelayanan Kesehatan Siaga Selama Pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024
Ia menyatakan pelayanan kesehatan siaga dalam rangka memastikan keamanan dan kesehatan para peserta, panitia telah menyiapkan fasilitas kesehatan.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 sudah dimulai sejak 28 Agustus 2024.
Berdasarkan catatan tim kesehatan, sebanyak 982 kasus kesehatan yang tercatat hingga 12 September, dengan kasus terbanyak berupa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebanyak 439 kasus atau 44,7 persen.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Bidang Kesehatan PON XXI Aceh-Sumut dr Nelly Fitriani MKes.
dr. Nelly mengatakan PON XXI kali ini melibatkan 38 provinsi, dengan jumlah peserta yang terdiri dari 6.281 atlet, 3.142 official, dan 5.600 panitia pelaksana.
"Pertandingan mencakup 34 cabang olahraga yang tersebar di 37 venue di seluruh wilayah tuan rumah," kata Nelly kepada media, Minggu (15/9/2024).
Ia menyatakan pelayanan kesehatan siaga dalam rangka memastikan keamanan dan kesehatan para peserta, panitia telah menyiapkan fasilitas kesehatan yang tersebar di berbagai lokasi.
Perhelatan akbar PON XXI yang berlangsung di Provinsi Aceh dan Sumut digelar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Sumut, termasuk Medan, Deliserdang, Karo, Binjai, Langkat, Sergai, Pematangsiantar, Simalungun, Toba, dan Samosir.
Hingga 12 September 2024, tercatat lebih dari 3.000 kunjungan pelayanan kesehatan di venue pertandingan, akomodasi, medical center, dan rumah sakit rujukan.
Sebanyak 1.150 tenaga medis dikerahkan untuk mendukung PON, termasuk dokter umum, spesialis penyakit dalam, ortopedi, perawat, fisioterapis, serta petugas surveilans. Selain itu, terdapat 128 ambulans yang siaga di seluruh venue.
"Data kesehatan terkini laporan harian menunjukkan total 982 kasus kesehatan yang tercatat hingga 12 September, dengan kasus terbanyak berupa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebanyak 439 kasus (44,7 persen), diikuti gastritis, diare, hipertensi, dan penyakit lainnya. Mayoritas kasus berasal dari kalangan atlet, dengan 73 persen pasien berjenis kelamin laki-laki," sebutnya.
Pusat layanan kesehatan juga dilengkapi dengan 61 rumah sakit rujukan yang siap menangani kondisi serius.
Hingga saat ini, semua kasus telah ditangani dengan baik oleh tenaga medis, dan para pasien disarankan untuk istirahat sebelum kembali bertanding.
Langkah pencegahan potensi wabah untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah, pihak berwenang telah menerapkan protokol ketat dan melaksanakan pemantauan kesehatan sejak tanggal 26 Agustus 2024.
Dinas Kesehatan Sumut dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga terus memantau laporan harian untuk memastikan deteksi dini serta pengendalian penyakit.
"Pelaksanaan PON XXI ini bukan hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan atlet dari seluruh Indonesia, tetapi juga menunjukkan kesiapan Provinsi Sumut dalam memastikan keamanan dan kesehatan seluruh peserta," pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Wali Kota Siantar Wesly Silalahi: Kalau Kurang Ongkos Bilang, Serahkan Bonus ke Atlet PON XXI 2024 |
|
|---|
| Serahkan Bonus ke Atlet PON XXI 2024, Wali Kota Siantar Wesly Silalahi: Kalau Kurang Ongkos Bilang |
|
|---|
| Pemprov Sumut Upayakan Bonus Atlet Peraih Medali di PON 2024 Dicairkan Paling Lama Februari 2025 |
|
|---|
| Kontingen Sumut di PON 2024 Resmi Dibubarkan, Pemprov Apresiasi Capaian Prestasi Atlet |
|
|---|
| Samuel Berharap Pemprov Sumut Bisa Memperhatikan Masa Depan Atlet Peraih Medali di PON 2024 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Selebrasi-pesepakbola-putri-Papua-Pegunungan-Rulin-Aspalek_1.jpg)