Berita Viral

WASPADAI Gempa Bumi Megathrust di Wilayah Tapanuli, BNPB Siapkan Cara Penyelamatan Diri

BMKG menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Tapanuli dan beberapa daerah lainnya di Sumatera Utara berpotensi terdampak bencana gempa bumi Megatrusht.

Editor: AbdiTumanggor
BMKG
Gempa bumi di Tapanuli Utara dan Sibolga, Minggu (15/9/2024) 

Apa itu gempa bumi?

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.

Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Gempa Megatrusht Hantui  Kawasan Tapanuli

Basarnas baru-baru ini telah melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi besar (zona megathrust) hingga M8,7.

Hal itu berdasarkan pernyataan BMKG, baru-baru ini bahwa ada potensi terjadi gempa dahsyat di kawasan Pantai Barat Sumatera.

Atas Imbauan BMKG tersebut, langkah cepat yang dilakukan dengan cara melakukan simulasi penanganan bencana di sekolah-sekolah di SMA Neger byi 1 Matauli Pandan, Sabtu (31/8/2024) lalu.

Dalam simulasi ini melibatkan 437 siswa siswi SMA Negeri 1 Matauli Pandan, dipandu oleh 16 personil Basarnas dari Koordinator Pos SAR Sibolga.

Para siswa siswi yang terlibat, terlebih dahulu diberikan pemahaman tentang tata cara penyelamatan dan antisipasi yang dilakukan dalam menghadapi gempa bumi ketika terjadi.

Setelah itu, simulasi penanganan pun dimulai. Ratusan siswa-siswi SMA Negeri 1 Matauli Pandan, tampak mulai panik dan berhamburan keluar dari gedung asrama bertingkat setelah bunyi sirene dibunyikan. Teriakan minta tolong, suara gaduh dan bunyi sirine darurat terdengar mencekam, hingga situasi semakin panik. 

Koordinat Pos SAR Sibolga, Ruvinus Bangun menjelaskan, bahwa pihaknya mendapat undangan dari SMA Negeri 1 Matauli Pandan menyikapi potensi gempa bumi besar (zona megathrust) hingga M8,7 di wilayah Pantai Barat Sumatra yang dikeluarkan oleh BMKG.

"Untuk itu kita melakukan penanganan SAR untuk tanggap bencana yang tidak kita inginkan terjadi apabila gempa bumi terjadi dan kita sudah melakukan simulasi khususnya di gedung yang bertingkat," jelas Ruvinus kepada awak media baru-baru ini.

Selain itu, lanjut Ruvinus, anak-anak yang sekolah di SMA Negeri 1 Matauli Pandan banyak juga yang menuntut ilmu dari luar daerah, sehingga orang tua mereka merasa panik sehingga perlu mengambil langkah melakukan simulasi.

"Yang kita lakukan saat ini, kita simulasikan seolah-olah semua siswa berada di gedung bertingkat, jika nanti serene berbunyi berarti tandanya bunyi emergency yang nantinya semua siswa berlari ke lokasi yang sudah ditentukan dan sudah disiapkan regu penolong," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan mengatakan, siswa yang bersekolah ditempatnya banyak yang dari luar kota. Artinya jauh dari orang tua. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved