PON 2024
Menpora Tinjau Pelaksanaan PON Sumut, Puji Keindahan Venue Voli Pantai
Menpora terjun langsung ke Medan untuk meninjau venue dan isu tak sedap penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo terjun langsung ke Medan untuk meninjau venue dan isu tak sedap penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXI Sumut-Aceh 2024.
Dito memuji kesiapan Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024.
Pujian ini disampaikan Menpora seusai meninjau venue stadion utama yang akan menjadi lokasi penutupan PON XXI Aceh-Sumut.
Ia juga meninjau venue bola voli di Sport Center dan lokasi yang menjadi pusat pengemasan konsumsi PB PON hingga membuka secara resmi cabang olahraga e-sport.
"Semua yang diviralkan itu sebenarnya tidak seberapa dibandingkan dengan kesiapan Sumut yang luar biasa. Venue voli juga inisiatif yang hebat, mungkin satu-satunya di Indonesia," ujar Menpora, Ario Dito dalam temu pers yang berlangsung di Media Center Utama PB PON XXI Sumut, Jumat (13/9/2024) malam.
Dito juga takjub dengan venue voli pantai yang diselenggarakan di Sumut.
"Venue voli pantai juga paling indah, itu viewnya langsung ke Danau Toba dan perbukitan Toba. Kalau main di olimpic Paris itu persis, viewnya langsung ke Sungai Seine dan menara Eiffel. Jadi ini Sumut mirip olimpiade," ungkapnya.
Menteri Ario Dito juga menyebutkan, di PON XXI ini, ada 65 cabang olahraga yang dipertandingkan ditambah dengan pelaksanaan 11 game eksebisi. Artinya ada 76 lokasi atau venue yang harus dipersiapkan.
"Ini adalah PON yang terbesar, dan semoga menjadi PON yang sukses, karena baru kali ini juga PON diselenggarakan di dua provinsi," sebutnya.
Menpora juga memuji pelaksanaan PON ini tidak kalah dengan penyelenggaraan Olimpiade. Tingkat kompleksitas PON diakui luar bias, mengingat peserta yang terdiri dari 38 provinsi dengan jumlah atlet yang terlibat tidak jauh berbeda dengan atlet di ajang Asian Games maupun olimpiade.
"Dan saya bisa pastikan penyelenggaraan PON Aceh-Sumut ini jauh lebih baik dibandingkan Sea Games Kamboja kemarin, walau masih ada kekurangan yang tetap harus dituntaskan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni, menekankan bahwa banyak hal positif yang bisa diangkat dari penyelenggaraan PON XXI. Di antaranya pembentukan satuan tugas (Satgas) di tingkat pusat, untuk mendampingi pelaksanaan PON agar tidak terjadi kesalahan dan penyelewengan.
"Dan tenaga relawan yang kita libatkan dalam perhelatan olahraga terbesar di Indonesia ini sebanyak 75 ribu lebih. Jumlah ini terbanyak di dunia, mengalahkan olimpiade. Dan kita akan pecahkan rekor nanti," kata Fatoni.
(Dyk/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Wali Kota Siantar Wesly Silalahi: Kalau Kurang Ongkos Bilang, Serahkan Bonus ke Atlet PON XXI 2024 |
|
|---|
| Serahkan Bonus ke Atlet PON XXI 2024, Wali Kota Siantar Wesly Silalahi: Kalau Kurang Ongkos Bilang |
|
|---|
| Pemprov Sumut Upayakan Bonus Atlet Peraih Medali di PON 2024 Dicairkan Paling Lama Februari 2025 |
|
|---|
| Kontingen Sumut di PON 2024 Resmi Dibubarkan, Pemprov Apresiasi Capaian Prestasi Atlet |
|
|---|
| Samuel Berharap Pemprov Sumut Bisa Memperhatikan Masa Depan Atlet Peraih Medali di PON 2024 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pj-Gubernur-Sumatera-Utara-Sumut-Agus-Fatoni-mendampingi-Menteri-Pemuda-dan-Olahraga-Dito.jpg)