Mahasiswa Unesa Ancam Sebar Foto Mantan Pacar, Diedit Tanpa Busana, Kampus Buka Suara

TRIBUN-MEDAN.com - Mahasiswa Unesa ancam sebar foto mantan pacar.

Foto tersebut diedit tanpa busana, kampus buka suara.

Geger di media sosial tentang seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang lakukan tindakan pelecehan seksual terhadap mantan kekasihnya, pun menjadi sorotan pihak kampus.

Baca juga: VIDEO Masinton Pasaribu Ngamuk ke KPU RI Saat Rapat di DPR, Pendaftaran Pilkada Tapteng Diterima

Bahkan pihak kampus pun telah bertindak cepat dan dalam waktu dekat akan memberikan keputusan atas kejadian yang menggegerkan dunia maya.

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJateng.com, Unesa pun berjanji akan memberikan perlindungan kepada pihak korban.

Seorang mahasiswa baru Universitas Negeri Surabaya (Unesa) diduga melakukan pelecehan seksual kepada mantan pacarnya.

Hal tersebut ramai di media sosial usai akun X (Twitter) @eajstronaut yang mengunggah tangkapan layar dari pesan Whatsapp pelaku dengan korban pada Sabtu (7/9/2024).

Baca juga: Cabut 23 Gigi dan Pasang 12 Gigi Palsu dalam Sehari, Pria Tewas Kesakitan Usai Obat Anastesi Habis

Tampak dari unggahan tersebut, pelaku mengancam akan menyebarkan foto editan korban tanpa busana ke keluarga dan orang-orang terdekatnya.

"Gais tolong donggg, ini adek aku kena pelecehan dr mantannya. mereka udh putus dr lama bgt, tp dia ngancem sampe skrng. fotonya di edit sama si ba**sat ini jd nude (pdhl adekku ga pernah kyk gini, dia cmn modal foto muka adekku trus di edit sendiri) ini bisa dilaporin kemana ya??" tulis pengunggah seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (12/9/2024).

Hingga Kamis (12/9/2024) siang, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 406.000 kali.

Terkait unggahan tersebut, pihak Unesa melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) telah merespons kasus tersebut. 

Kasus tersebut diduga melibatkan mahasiswa baru sebagai terlapor kekerasan terhadap mantan pacarnya.

Satgas PPKS Unesa, Iman Pasu Purba mengatakan, kasus tersebut sudah masuk laporan dan telah dilakukan pemeriksaan.

"Kami langsung melakukan pendalaman, termasuk sudah memanggil terlapor," ujar Iman Pasu Purba.

Pihaknya menegaskan, kasus tersebut sebenarnya urusan personal antara terlapor dan korban yang bermula sejak mereka di bangku SMA.