PON 2024
Danau Toba Mulai Berombak, Atlet Wakeboard Asal Jabar Yerikho Tobias Sinaga Merasa Tertantang
Kondisi ini berbeda dengan pagi hari saat atlet putri menjajal perairan Danau Toba, anginnya lebih tenang.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Pertandingan cabor Ski Air pada nomor Wakeboard bagi atlet putra yang dimulai pukul 10.30 WIB di Danau Toba mulai mendapatkan tantangan cuaca.
Angin mulai berhembus sehingga Danau Toba mulai berombak.
Kondisi ini berbeda dengan pagi hari saat atlet putri menjajal perairan Danau Toba, anginnya lebih tenang.
Kondisi ini mengakibatkan para atlet harus ekstra hati-hati dalam melakukan lompatan dan bermanuver. Nomor yang diikuti 36 atlet putra ini mengalami kesulitan.
Hal ini dirasakan atlet asal Jawa Barat, Yerikho Tobias Sinaga yang turun pada heat 3 dan telah menyelesaikan babak kualifikasi.
Heat 3 diisi oleh Noperius Laowo (Sumut), Febrian Saputra (Kaltara), Patra Manurung (Sumut), A. Mufthi Tri Anugerah (Sulsel), Yerikho Tobias Sinaga (Jabar), dan Kevin Gladian (Sumut).
"Harus lebih persiapkan mental. Danau itu kan alam dan setiap saat situasinya bisa berubah-ubah dan itu menjadi tantangan kita pemain wakeboard dan kita bisa komplain," ujar Yerikho Tobias Sinaga, Rabu (11/9/2024).
Kondisi berombak dan angin yang kencang mengakibatkan atlet merasa tidak nyaman, namun mereka tetap berusaha mengimbangi dengan memberikan penampilan terbaik untuk tetap bisa lolos ke babak selanjutnya.
"Seperti kondisi sekarang, angin tiba-tiba kencang dan berombak dan membuat kita tidak nyaman, padahal kita harus tetap lanjut. Dan itu tantangan mental kita, bagaimana mengatur strategi untuk tetap bisa mendapatkan hasil yang memuaskan," imbuh Jerikho yang sudah mengikuti babak kualifikasi PON di Balige tahun lalu.
Meski demikian, Yerikho mengaku senang bisa ikut bertanding di Danau Toba. Pasalnya atlet yang ikut bertanding tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan PON sebelumnya.
"Yang saya suka dari PON kali ini selain pemandangan alamnya yang indah, airnya yang bersih ya karena pesertanya jauh lebih banyak dari PON sebelumnya. Jadi banyak lawan membuat pertandingan itu lebih menarik," pungkasnya.
Kondisi ini juga dibenarkan oleh M. Othniel Mamahit selaku Ketua Panwasrah Wilayah Sumatera Utara yang turun langsung kelapangan melakukan monitoring di venue ski air Balige.
"Pelaksanaan PON di Balige menurut saya sangat baik, hanya saja kita harus mencermati kendala cuaca. Pada pukul 11.00 WIB ada kendala ombak sehingga tidak bisa bermain, dan harus kita tunda lagi untuk besok, tapi pertandingan harus tetap berjalan," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Wali Kota Siantar Wesly Silalahi: Kalau Kurang Ongkos Bilang, Serahkan Bonus ke Atlet PON XXI 2024 |
|
|---|
| Serahkan Bonus ke Atlet PON XXI 2024, Wali Kota Siantar Wesly Silalahi: Kalau Kurang Ongkos Bilang |
|
|---|
| Pemprov Sumut Upayakan Bonus Atlet Peraih Medali di PON 2024 Dicairkan Paling Lama Februari 2025 |
|
|---|
| Kontingen Sumut di PON 2024 Resmi Dibubarkan, Pemprov Apresiasi Capaian Prestasi Atlet |
|
|---|
| Samuel Berharap Pemprov Sumut Bisa Memperhatikan Masa Depan Atlet Peraih Medali di PON 2024 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Atlet-Wakeboard-asal-Jawa-Barat-Yerikho-Tobias-Sinaga-sedang-menjajal-perairan.jpg)