Bangkitkan Semangat Anak Binaan, LPKA Medan Hadirkan Motivator Teman Sebaya

LPKA Medan bekerjasama dengan MAN 2 Model Medan hadirkan teman motivator dalam rangka Riset dan Inovasi Siswa Indonesia di LPKA Medan (11/09).

Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan bekerjasama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan hadirkan motivator teman sebaya, Syakirah Tazkiyah Pulungan yang merupakan salah seorang siswa di MAN 2 Model Medan, dalam rangka Riset dan Inovasi Siswa Indonesia di LPKA Medan bertempat di Aula LPKA Medan, Rabu (11/09). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan bekerjasama dengan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan hadirkan motivator teman sebaya, Syakirah Tazkiyah Pulungan yang merupakan salah seorang siswa di MAN 2 Model Medan, dalam rangka Riset dan Inovasi Siswa Indonesia di LPKA Medan bertempat di Aula LPKA Medan, Rabu (11/09).

"Kami bersinergi bersama Lembaga-lembaga Pendidikan maupun civitas akademik yang berperan psikoedukasi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis anak binaan di LPKA Medan," terang Kepala LPKA Medan, Khairul Bahri Siregar.

Sementara itu, Reinaldi Hutagalung selaku Kepala Seksi Perawatan menjelaskan kehadiran Motivator Teman Sebaya ini menjadi daya tarik tersendiri serta meningkatkan antusiasme Anak Binaan LPKA Medan dimana mereka dengan khidmat mengikuti acara tersebut.

"Luar biasa semangat Anak Binaan LPKA Medan mengikuti acara ini, semoga menjadi motivasi lebih bagi mereka," harapnya.

Selanjutnya, Nurussakinah Daulay, salah satu Guru Pembimbing MAN 2 Model Medan sekaligus Dosen dan Psikolog di UIN Sumatera Utara mengatakan bahwa membentuk seseorang yang mempunyai kepribadian tangguh, tidak gampang menyerah, mampu mencari jalan keluar saat menghadapi masalah tentu tidak bisa dilakukan dalam sekejap.

Ada proses yang mesti dilalui untuk menghasilkan karakter semacam itu. Hal ini dinilai relevan sebagai pembinaan mental dan kepribadian Anak Binaan di LPKA Medan

"Psikoedukasi merupakan metode edukatif yang ditujukan untuk memberikan informasi dan melatih Anak Binaan untuk dapat menangani masalah yang berpotensi merusak kesehatan mental mereka yang akhirnya menjadi pencetus perilaku-perilaku yang maladaptif lainnya. Bagi Anak Binaan pasti lebih lebih termotivasi, terlebih yang menyampaikannya bukan hanya petugas pembinanya namun oleh teman sebayanya," Pungkas Nurussakinah Daulay.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved