Berita Viral

Sosok MRA Mahasiswa Unsoed Diduga Pelaku Perdagangan Orang, Disebut Anak Anggota DPRD Purbalingga

Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto inisial MRA dilaporkan pelaku perdagangan orang. 

HO
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto inisial MRA dilaporkan pelaku perdagangan orang.  

TRIBUN-MEDAN.com - Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman(Unsoed)  Purwokerto inisial MRA dilaporkan pelaku perdagangan orang

MRA juga disebut-sebut anak dari Anggota DPRD Purbalingga. 

MRA telah dilaporkan ke Polres Banyumas. 

MRA diduga terlibat kasus perdagangan orang dan kekerasan seksual.

"Sudah dilaporkan ke Polres," kata Wakil Rektor Unsoed, Norman Prayogo saat dikonfirmasi Tribun, Jumat(6/9/2024) malam.

Sebelumnya Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Unsoed Tri Wuryaningsih mengatakan pihaknya akan secepatnya melakukan pemeriksaan terhadap MRA dalam waktu dekat.

 "Secepatnya akan kita periksa," ujarnya. Satgas menurut Triwur juga sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam menangani perkara tersebut.

Apabila nanti dalam pemeriksaan MRA terbukti melakukan tindak pidana perdagangan orang(TPPO) dan kekerasan seksual kata Triwur maka yang bersangkutan bisa di DO(Drop Out).

"Ya kalau memang dia terbukti terlibat, sanksi terberatnya DO," kata Triwur.

Baca juga: Vivo V40 5G Resmi di Indonesia, Segini Harga dan Spesifikasinya

Baca juga: Simak Harga dan Spesifikasi Oppo A3 di Indonesia

Menurut Triwur, Satgas dalam pengusutan kasus tersebut harus bersikap hati-hati.

 Sebab, diduga pelaku MRA adalah anak dari Anggota DPRD sebuah kabupaten di Jawa Tengah.

"Kita akan hati hati sekali karena ini era teknologi saya takutnya kabar menjadi simpang siur," ujarnya.

Kasus tersebut bermula dari lini masa media sosial kekinian sedang ramai terkait kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga(KDRT) hingga dugaan perdagangan manusia yang dilakukan oknum mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berinisial MRA.

Akun media sosial Instagram @darksideananta_. menyebut pelaku berinisial MRA adalah seorang mahasiswa fakultas hukum Unsoed.  

Akun yang diduga adalah istri pelaku menyebutkan dirinya dan pelaku sempat menikah.

Namun pernikahan tersebut hanyalah formalitas belaka.

Setelah menikah, pelaku kabur tanpa ada kabar, padahal media sosialnya aktif.  

"Kami menikah sah secara agama dan negara karena dari awal orang ini takut terjerat hukum (persetubuhan anak di bawah umur dan kekerasan sex)," kata korban.

Korban mengaku sempat bertanya kepada teman-teman pelaku untuk mendapat informasi pelaku di luar sana.

"Setelah kabur ternyata di luar sana masih gila perempuan, dugem sana-sini dengan perempuan yang berbeda-beda, pernah sampai ketahuan menghampiri perempuan di hotel (mungkin bukan hanya satu perempuan)," ujarnya.

Istri MRA menyebut jika suaminya tersebut merupakan anak dari anggota DPRD.

"Tapi ternyata berjalannya waktu saya semakin mendapat informasi dan perlakuan tidak baik atas orang ini MRA Mahasiswa Semester 3 Fakultas Hukum UNSOED sisi gelap anak DPR bisa seenaknya ngehamilin orang setelah itu kabur dan lari dari masalah," tutur korban yang diungkap akun Instagram @darksideananta_. 

Setelah ramai di media sosial kemudian ada empat orang mahasiswi Unsoed yang melaporkan kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual bahwa mereka telah mengalami kasus dugaan perdagangan orang, pelecehan dan pemaksaan secara fisik dari seseorang yang mengaku dari sebuah rumah produksi ternama dan mengenal beberapa produser serta sutradara film.

Empat orang mahasiswi tersebut sempat ditawari menjadi model dan artis film layar lebar dengan penghasilan menggiurkan.

Modus Tawari Jadi Model

Sejumlah mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto diduga jadi korban human traficking atau perdagangan orang.

Sejauh ini pihak kampus Unsoed menduga MRA merupakan perantara antara korban dan jaringan sindikat perdagangan orang dengan modus pencarian bakat.

"Jadi ada orang luar yang masuk ke Unsoed, mendekati calon korban, sasarannya memang mahasiswi. Dia mengatasnamakan dari MD Entertainmnen, mengaku kenal Manoj Punjabi, bisa mengorbitkan seperti Luna Maya, seperti Titi Kamal," ujat Tri mengungkap modus yang dilakukan para pelaku.

Setelah itu para pelaku bertukar nomor WA (WhatsApp) dengan korban, kemudian malamnya dichat, dan besoknya diminta interview.

"Tapi ada sejumlah korban yang merasa curiga kemudian memblokir, tapi para pelaku kemudian menghubungi korban lagi dengan nomor lain dan meneror dengan chattingan mengandung unsur kekerasan seksual hingga membuat para korban ketakutan," bebernya. 

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved