TRIBUN WIKI
Profil Emily Armstrong, Vokalis Baru Linkin Park Pengganti Chester Bennington yang Tuai Pro Kontra
Emily Armstrong adalah penyanyi asal Amerika Serikat. Ia ditunjuk menggantikan Chester Bennington sebagai vokalis Linkin Park
TRIBUN-MEDAN.COM,- Emily Armstrong merupakan penyanyi asal Amerika Serikat.
Ia lahir di Los Angles, California, AS pada 6 Mei 1986.
Saat ini, Emily Armstrong ditunjuk sebagai vokalis Linkin Park yang baru.
Ia resmi menggantikan mendiang Chester Bennington yang meninggal dunia pada tahun 2017 lalu.
Seiring masuknya Emily Armstrong sebagai vokalis, Linkin Park merilis single terbaru mereka.
Baca juga: Profil Rustam HS Akili, Cawagub Gorontalo tak Lolos Kesehatan Terancam Gagal Ikut Pilkada
Judulnya, The Emptiness Machine.
Tidak hanya itu, dengan hadirnya Emily tersebut, Linkin Park juga akan merilis album terbariu mereka bertajuk From Zero.
Rencananya album terbaru tersebut akan rilis 15 November 2024.
Setelah Linkin Park memiliki vokalis yang baru, pro kontra pun muncul.
Ada yang mendukung kehadiran Emily, tapi tak sedikit pula yang menyebut bahwa sosok Chester Bennington di Linkin Park tak bisa tergantikan.
Baca juga: Profil Tengku Muhammad Yusuf atau Tu Sop, Cawagub Aceh Segar Bugar Usai Diisukan Serangan Jantung
Beragam komentar warganet menyebut bahwa munculnya vokalis wanita di Linkin Park, karena tak ada satupun yang bisa menggantikan Chester Bennington, yang memiliki suara rock yang begitu khas di hati pendengarnya.
Profil Emily Arsmstrong
Emily Armstrong tidak hanya mahir dalam menyanyi.
Ia juga dikenal sebagai penulis lagu.
Sebelum bergabung dengan Linkin Park, Emily Armstrong sudah lebih dulu bergabung di grup band Dead Sara.
Band tersebut bahkan sudah merilis beberapa album seperti "The Airport Sessions" (2008), "Dead Sara" (2012), "Pleasure to Meet You" (2015), dan "Ain't It Tragic" (2021).
Baca juga: Sosok Manahan Lubis, Pendiri AMPI Sekaligus Penasihat Golkar yang Meninggal Dunia
Mengenai sosok Emily, ia tidak hanya jago dalam mengolah nada.
Emily juga mahir dalam bermain gitar.
Ketertarikannya dalam dunia musik dan bergitar muncul sejak usia 11 tahun.
Ia pun mulai menyanyi pada usia 15 tahun.
Alasan Linkin Park Memilih Emily
Mike Shinoda, pentolan Linkin Park mengungkap alasannya mengapa memilih Emily Armstrong sebagai vokalis.
Kisah ini bermula dari pertemuan Shinoda, Delson, Farrell, dan Hahn dalam beberapa tahun terakhir tanpa ekspektasi apa pun.
Tujuan mereka sederhana, yaitu untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama.
Baca juga: Profil dan Biodata Cak Lontong, Ketua Tim Kampanye Pramono-Rano, Pernah Ngamuk saat Kampanye Ganjar
Selain itu, mereka berusaha untuk tetap terhubung dengan kreativitas mereka dan rasa senasib sepenanggungan yang menjadi inti dari persahabatan mereka sejak kuliah.
Tapi dalam perjalanannya mereka turut mengundang sejumlah teman dan rekan untuk menghabiskan waktu di studio.
Di antara semua orang yang mereka undang, mereka menemukan kedekatan yang istimewa dengan Armstrong dan Brittain.
Chemistry serba organik membawa para musisi ini kembali ke suatu titik gravitasi yang sama seraya mereka menghabiskan banyak waktu di studio.
Baca juga: Profil dan Biodata Faisal Basri, Ekonom Senior Berdarah Batak Itu Kini Telah Tiada
"Semakin sering kami menghabiskan waktu dengan Emily dan Colin, semakin kami menikmati talenta kelas dunia mereka, kehadiran mereka, dan semua hal yang kami ciptakan," kata Shinoda, dikutip dari Kompas.com.
"Kami merasa empowered dengan lineup baru ini dan musik baru penuh energi yang kami buat bersama. Kami menyatukan titik-titik sonik yang telah membawa kami ke titik ini dan tetap menjelajahi titik-titik baru," lanjutnya.
Tentang era baru mereka ini, Shinoda mengatakan semua seakan kembali ke titik awal perjalanan mereka.
"Sebelum Linkin Park, nama band pertama kali adalah Xero. Judul album baru kami mengacu kepada awal perjalanan kami dan perjalanan yang sedang kami tempuh saat ini," ungkapnya.
Baca juga: Profil Chico Hakim, Politisi PDIP Nyaris Adu Jotos dengan Silfester Matutina yang Maki Rocky Gerung
"Dari segi musik dan secara emosional, album ini adalah tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan seraya kami merayakan sound khas kami, dengan semangat baru," lanjutnya.
Bagi mereka, album baru tersebut dibuat dengan apresiasi terdalam untuk rekan satu band mereka, baik yang baru maupun yang lama.
"Kami bangga dengan apa yang Linkin Park telah capai selama bertahun-tahun, dan kami tidak sabar dengan perjalanan yang ada di depan kami,” kata Shinoda.
Dari detik pertama, singel baru mereka, “The Emptiness Machine”, menggaungkan DNA Linkin Park lengkap dengan energi meledak-ledak khas mereka dengan sentuhan Linkin Park yang langsung dapat dikenali dan tidak dapat ditiru oleh siapa pun.
Baca juga: Profil Kania Permatasari, Penyanyi Dangdut Bongkar Bongkar Fantasi Aneh Ujung Oppa sang Mantan Suami
Sebuah lagu bernuansa anthemic, melodi-melodi hipnotik dari Shinoda dilanjutkan dengan bagian chorus dari Armstrong yang menggelegar, di atas riff-riff yang terdistorsi dan permainan drum yang menghentak.
Lewat album From Zero, Linkin Park ingin memanfaatkan energi paling murni dari masa lalu mereka, masa kini mereka, dan masa depan mereka. Era baru dari Linkin Park telah resmi dimulai.
Linkin Park, kini beranggotakan Mike Shinoda, Brad Delson, Phoenix, Joe Hahn dengan dua personil baru, yaitu Emily Armstrong (dari band Dead Sara) sebagai co-vocalist dan Colin Brittain (penulis lagu/produser untuk G Flip, Illenium, One OK Rock) sebagai drummer.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Mike-Shinoda-dan-Emily-Armstrong.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.