Berita Viral

Nasib Santri di Malang Dianiaya Guru Gegara Keluar Ponpes Beli Galon, Pipi hingga Bahu Lebam

Beginilah nasib santri di Malang yang dianiaya guru gegara keluar Ponpes beli galon

IST
Ilustrasi Pengeroyokan. Nasib Santri di Malang Dianiaya Guru Gegara Keluar Ponpes Beli Galon, Pipi hingga Bahu Lebam 

TRIBUN-MEDAN.COM - Beginilah nasib santri di Malang yang dianiaya guru gegara keluar Ponpes beli galon.

Seorang santri dianiaya guru pondok pesantren karena keluar Ponpes pakai motor.

Hal itu lantaran santri itu keluar ponpes untuk membeli galon.

Adapun kasus ini terjadi di sebuah pondok pesantren (ponpes) di kawasan Kecamatan Singosari, Malang.

Korban pun melaporkan dugaan tindakan penganiayaan yang dialaminya ke Polres Malang, Minggu (3/9/2024).

Santri berinisial DA (15) asal Desa Pujon, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, diduga dianiaya seorang guru pondok pesantren tersebut, berinisial BU (25), pada Minggu (25/8/2024) dini hari.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang, Aiptu Erlehana mengungkapkan alasan terjadi penganiayaan tersebut.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Tewasnya Nenek Berusia 79 Tahun yang Ditemukan Tewas Tergorok di Rumahnya

Baca juga: Detik-detik Suami Tarik Hijab Istrinya Sampai Lepas Gegara Minta Lipstik di Minimarket, Kasir Syok

Berdasarkan keterangan korban, pelaku menganiaya karena korban sempat melanggar peraturan ponpes berupa keluar dari area pondok menggunakan sepeda motor.

"Di ponpes itu kan mungkin semua santri dilarang keluar area ponpes menggunakan sepeda motor."

"Nah, korban ini keluar dari area ponpes menggunakan motor untuk membeli galon," ungkapnya Erlehana saat ditemui, Selasa (3/9/2024), dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com.

Akibatnya, pelaku diduga menghukum korban hingga berujung pada tindakan penganiayaan itu.

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Istimewa)

"Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di pelupuk matanya, luka lebam di pipi dan bahunya," jelasnya.

Unit PPA Satreskrim Polres Malang menjadwalkan akan memerika korban beserta orang tuanya, Rabu (4/9/2024).

Erlehana juga menyebut akan memeriksa saksi-saksi meliputi teman korban yang mengetahui kejadian penganiayaan itu pada pekan depan.

"Selain korban, sebelumnya pelaku juga diduga melakukan penganiayaan kepada santri lain.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved