Berita Viral

INI ALASAN Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia dan Gelar Misa Suci, Uskup Agung Jakarta: Kebhinekaan

Pemimpin tertinggi Umat Katolik Paus Fransiskus bakal tiba di Indonesia pada 3 September 2024. 

Handout/Padre Marco Solo SVD
Paus Fransiskus menyerukan perdamaian. Paus Fransiskus menegaskan, bagi Timur Tengah tidak membutuhkan perang, tetapi perdamaian; yakni perdamaian yang dibangun di atas keadilan, dialog, dan keberanian persaudaraan. Pejabat Vatikan asal Indonesia, Padre Marco Solo SVD, melaporkan pesan Paus Fransiskus saat Doa Angelus pada Minggu lalu (8/10/2023). (Handout/Padre Marco Solo SVD) 

TRIBUN-MEDAN.com - Pemimpin tertinggi Umat Katolik Paus Fransiskus bakal tiba di Indonesia pada 3 September 2024. 

Dia akan berada di Indonesia selama tiga hari. 

Paus Fransiskus juga bakal memimpin misa di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. 

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menjelaskan alasan Paus Fransiskus datang ke Indonesia yang direncanakan berlangsung pada 3-6 September 2024.

Selain memang hubungan Indonesia dengan Vatikan telah berlangsung lama, Paus Fransiskus takjub akan kebinekaan di Indonesia.

“Hubungan antara negara Vatikan dan Negara Republik Indonesia itu sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan. Bahkan tahun 1947 Vatikan sudah mempunyai perwakilan di Indonesia,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima, Minggu (1/9/2024).

Kardinal mengatakan Vatikan adalah salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia.

"Vatikan sungguh mendukung perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkapnya.

Hal lain terkait alasan kunjungan Paus adalah kebinekaan Indonesia.

“Saya kira bukan hanya Vatikan, tetapi negara-negara Eropa pada umumnya ingin tahu lebih jauh bagaimana mungkin Indonesia, negara yang seluas ini dengan segala macam keanekaragaman bisa hidup sebagai satu bangsa,” kata Kardinal.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Karo Penuh Dusta yang Dipopulerkan oleh Jadiken Ginting

Baca juga: Sosok Udin Irchamna Lolos Sebagai Anggota DPRD Ponorogo Cuma Raup 78 Suara: Modal Nekat Saja

Dirinya menilai keanekaragaman dan persatuan serta kesatuan Indonesia sangat menarik di mata orang Eropa.

Terlebih, secara khusus, mereka juga ingin memahami lebih baik mengenai Islam di Indonesia karena terlihat seperti berbeda dengan bayangan orang Eropa yang digambarkan identik dengan Pakistan atau Timur Tengah.

“Indonesia kan Islamnya berbeda. Islam yang terbuka, Islam yang toleran. Itu yang sangat ingin dipahami oleh Vatikan,” ujar Kardinal.

Karena keingintahuan kuat tersebut, maka menjadi tidak heran mengapa jika terdapat acara lintas agama di Vatikan, banyak wakil dari Indonesia yang mendapatkan undangan dan diminta untuk berbicara.

Alasan selanjutnya ialah terdapat umat Katolik di Indonesia yang tidak sedikit.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved