Sumut Memilih

Diiringi Gundala-Gundala, Pasangan Antonius Ginting dan Komando Tarigan Datang Ke KPUD Karo

Kedatangannya untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2024, diiringi oleh rombongan pengurus partai politik dan tim.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Pasangan bakal calon Bupati Karo Antonius Ginting dan bakal calon Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, datang ke KPUD Karo diiringi tari Gundala-Gundala, Kamis (29/8/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Pasangan bakal calon Bupati Karo Antonius Tarigan dan bakal calon Bupati Karo Komando Tarigan, tiba di Kantor KPUD Karo, Kamis (29/8/2024).

Kedatangannya untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2024, diiringi oleh rombongan pengurus partai politik dan tim.

Amatan www.tribun-medan.com, rombongan datang ke kantor KPUD Karo yang berada di Jalan Selamat Ketaren, Kabanjahe ini, dengan berjalan kaki.

Yang unik, kedatangan keduanya untuk mendaftar diiringi oleh kesenian tradisional dari Kabupaten Karo yaitu Gundala-Gundala.

Di sepanjang jalan dari simpang menuju ke Kantor KPUD Karo, pada bagian depan rombongan tampak satu unit mobil bak terbuka lengkap dengan peralatan musik.

Selanjutnya, di bagian belakang mobil terdapat empat orang yang menampilkan kesenian tarian Gundala-Gundala.

Keempat penari ini, mengenakan baju dengan warna yang berbeda-beda dan juga turut mengenakan topeng di bagian wajahnya.

Tampak di rombongan, kedua Bacalon yang kompak mengenakan baju berwarna putih itu juga terlihat menari mengikuti iringan musik.

Ketika ditanya perihal pengerahan massa dan membawa kesenian ini, Antonius mengungkapkan jika hal ini sesuai dengan tujuan pasangan yang memiliki slogan Karo Erdilo ini bertujuan untuk tetap mengutamakan budi luhur tradisi yang ada di Kabupaten Karo.

"Karena kami ingin Karo berubah, menjadi Karo yang semakin beriman, berbudaya, modern, unggul, dan sejahtera," ujar Antonius.

Ketika ditanya kenapa memilih membawa tari Gundala-Gundala dibanding kesenian lainnya, Antonius menjelaskan jika mereka ingin membawa massa yang sederhana.

Namun, meskipun sederhana dirinya menjelaskan melalui kesenian yang dibawa ini tetap mencerminkan salah satu visi keduanya yang ingin mengedepankan Karo berbudaya.

"Kita bawa yang sederhana, namun bisa mencerminkan Karo berbudaya," ucapnya.

Sebagai informasi, dahulu tari Gundala-Gundala yang identik dengan topeng berukuran besar ini, ditampilkan untuk memanggil hujan saat musim kemarau atau disebut Ndilo Wari Udan.

Para pemain Gundala, umumnya menggunakan topeng dari kayu berukuran cukup besar, serta baju khusus berwarna putih dan beberapa aksesoris lainnya.

Namun, saat ini tari Gundala-Gundala kerap dimainkan di beberapa acara hiburan ataupun pentas seni.

(mns/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved