Sumut Memilih

Susanti Dewayani Video Call Ibunda, Minta Restu Calonkan Diri Kembali Sebagai Wali Kota Siantar

Lewat video call dengan Sang Ibunda Ny Luh Sukaesih (84 tahun) yang kebetulan tinggal di Yogjakarta.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Susanti Dewayani Video Call Ibunda, Minta Restu Calonkan Diri Kembali Sebagai Wali Kota Siantar, Rabu (28/8/2024) malam di rumah dinasnya 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Susanti Dewayani meminta restu sang ibunda melalui sambungan video call jelang pendaftaran dirinya sebagai calon Wali Kota Pematangsiantar tahun 2024 di KPU Pematangsiantar, Rabu (28/8/2024) malam. 

Layaknya anak yang baik, ia pun meminta didoakan agar langkahnya untuk melanjutkan pembangunan di Kota Pematangsiantar mendapat ridho dari orangtua, dan berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Lewat video call dengan Sang Ibunda Ny Luh Sukaesih (84 tahun) yang kebetulan tinggal di Yogjakarta.

Keduanya saling menyapa dalam bahasa Bali, di mana Susanti dan ibunda pernah tinggal di sana dan merupakan tanah kelahiran sang ibunda.

Kepada Sang Ibunda, Wali Kota Pematangsintar petahana itu mengatakan dirinya akan berangkat ke KPU Siantar pada esok pagi bersama Ronald D Tampubolon, keluarga dan rombongan.

“Doakan ya Bu. Besok pagi sekira jam sepuluhan. Mohon doanya ibu, nasihatnya ibu,” ujar Susanti dengan mata berkaca-kaca, yang dilanjutkan dengan pembicaraan keluarga.

Susanti sendiri cukup awam dengan keberagaman. Ia bermukim di Bali sejak lahir dan berusia 9 tahun bersama tiga saudara kandungnya.

Sang Ayah merupakan putra Jawa yang kemudian seorang menikahi putri asal Bali, anak seorang Pandita Hindu. 

Sebagai anak seorang PNS, ia pun ikut berpindah mengikuti perjalanan dinas sang ayah mana kala ditugaskan negara sebagai Kepala Perpustakaan di DI Yogyakarta.

Maka tak ayal anak dari pasangan St Kostka Soegeng dan Luh Sukaesih ini fasih berbahasa Jawa dan Bali. 

Di Yogyakarta, Susanti menimba ilmu hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Berkat kepintarannya, Susanti muda lulus seleksi masuk ke Program Studi Kedokteran di Universitas Gajah Mada; Program Studi Kedokteran di UNS Solo; Program Studi Ekonomi di UGM; dan Program Studi Teknik Kimia di Universitas Proklamasi tahun 1982.

Namun setelah berdiskusi dengan orangtua, ia memutuskan memilih pendidikan Kedokteran di UGM hingga lulus tahun 1988.

Menariknya, di Yogyakarta pula ia mengenal sang Suami, HK Erizal Ginting yang merupakan putra asal Pematangsiantar. 
 
Jelang wisuda sebagai Sarjana Kedokteran, ia pun lulus seleksi CPNS Kementerian Kesehatan RI dan mendapatkan SK untuk berdinas di luar Pulau Jawa tepatnya Puskesmas Batu Enam, Kabupaten Simalungun, yang merupakan tanah kebesaran suami.

Seiring berjalannya waktu, bumi Simalungun pun menjadi tanah yang menjadi tempat ia mengabdikan diri sebagai dokter anak dan Pegawai Negeri Sipil, hingga menjabat sebagai Wali Kota Pematangsiantar seusai wafatnya Alm Asner Silalahi. 

(alj/tribun-medan.com) 

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved