Pores Simalungun

Polres Simalungun Evakuasi Korban Gantung Diri di Ladang Bah Bintoran

Polres Simalungun melalui Polsek Sidamanik telah melakukan evakuasi terhadap seorang korban yang ditemukan tewas gantung diri di Ladang Kesatu Bah

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Polres Simalungun melalui Polsek Sidamanik telah melakukan evakuasi terhadap seorang korban yang ditemukan tewas gantung diri di Ladang Kesatu Bah Bintoran Bawah Bonan Dolok, Nagori Jorlang Huluan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Polres Simalungun melalui Polsek Sidamanik telah melakukan evakuasi terhadap seorang korban yang ditemukan tewas gantung diri di Ladang Kesatu Bah Bintoran Bawah Bonan Dolok, Nagori Jorlang Huluan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Korban diketahui bernama Dearma Alpredo Silalahi, seorang pemuda berusia 20 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai petani.

Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry J Purba, menjelaskan bahwa peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh saudara korban, Gunawan Silalahi dan Timbang Silalahi, yang mengatakan bahwa pada Senin, 26 Agustus 2024, sekitar pukul 08.00 WIB, korban berangkat dari rumah menuju ladang.

Hingga pukul 19.00 WIB, korban tidak kunjung pulang, sehingga keluarga merasa cemas dan memutuskan untuk mencarinya.

Menurut Verry, korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 23.00 WIB oleh seorang saksi bernama Hardianto Sidauruk, yang juga seorang petani.

Hardianto menemukan korban tergantung pada sebatang bambu yang biasa digunakan sebagai pijakan untuk penyadap tuak di sebuah pohon aren. Sayangnya, saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan barang bukti berupa satu buah tali nilon berwarna hijau dengan panjang sekitar dua meter, satu helai baju kaos lengan panjang berwarna hitam, satu buah celana panjang jeans berwarna abu-abu, dan satu pasang sandal jepit berwarna hijau. Barang-barang ini menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari kejadian ini.

Laporan resmi mengenai peristiwa ini disampaikan pada Selasa, 27 Agustus 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, dengan nomor laporan LP/B/4/VIII/2024/SPKT/POLSEK SIDAMANIK/POLRES SIMALUNGUN/POLDA SUMATERA UTARA.

Polisi masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif di balik tindakan nekat korban tersebut.

Dearma Alpredo Silalahi dikenal sebagai seorang petani muda yang pekerja keras. Kehidupan sederhana dan dedikasinya dalam bekerja membuat kabar kematiannya mengejutkan banyak pihak, terutama keluarganya.

Hingga saat ini, belum ada informasi yang lebih rinci mengenai kondisi psikologis atau masalah pribadi yang mungkin dihadapi korban sebelum kejadian tragis ini terjadi.

Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry J. Purba, juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar mereka.

Menurutnya, depresi dan masalah mental lainnya bisa menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan nekat seperti ini. 

“Kami berharap masyarakat dapat lebih peduli dan waspada, serta tidak ragu untuk mencari bantuan jika menemukan tanda-tanda orang terdekatnya sedang mengalami masalah,” ujar AKP Verry.

Polres Simalungun berencana memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental dan bagaimana mengenali gejala-gejala awal depresi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved