Berita Viral

Amerika Serikat Siaga Penuh di Timur Tengah, Siap Habisi Pasukan Militer Manapun di Dunia

Washington mengerahkan kekuatan militer tambahan ke kawasan itu untuk mencegah serangan militer Iran ke Israel.

|
Editor: AbdiTumanggor
OSINTdefender @sentdefender
Pasukan Amerika Serikat siaga penuh di Wilayah Timur Tengah. OSINTdefender @sentdefender 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jumlah pasukan AS di Timur Tengah sebetulnya telah menurun sejak tahun 2007, dari 260 ribuan militer menjadi 40 ribuan.

Kini, di tengah memanasnya hubungan Israel dan Iran, setelah kematian Pemimpin Politik Hamas Ismail Haniyeh, pasukan militer AS di Timur Tengah dikabarkan bertambah.

Washington mengerahkan kekuatan militer tambahan ke kawasan itu untuk mencegah serangan militer Iran ke Israel.

Bahkan, Amerika Serikat dan sejumlah negara lain meminta warga negaranya mengungsi dari Lebanon di tengah ketakutan akan pecahnya perang berskala penuh di kawasan tersebut.

Setidaknya 10 sekutu Amerika Serikat di wilayah Timur Tengah.

Mereka ialah, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Yordania, Bahrain, Oman, Kuwait, Turki, Mesir, dan Israel.

"Angkatan Laut AS sekarang memiliki Aset yang cukup di Timur Tengah untuk mengalahkan secara militer hampir semua negara di dunia, dan itu baru apa yang telah diumumkan dan dapat dilihat di permukaan," demikian unggahan OSINTdefender @sentdefender yang dikutip Tribun Medan, Jumat (23/8/2024).

Amerika Serikat begitu aktif di Timur Tengah selama beberapa dekade dan terlibat dalam berbagai rangkaian kejadian, mulai dari invasi ke Irak, memerangi kelompok ISIS, hingga pengiriman senjata ke Israel dan Arab Saudi.

Para ahli menyebut energi, jalur perdagangan, stabilitas geopolitik, kontraterorisme, dan aliansi abadi AS dengan Israel sebagai faktor-faktor yang mendorong keterlibatan AS di wilayah tersebut.

Selain lokasi geografisnya yang penting di dunia, kelimpahan minyak di Timur Tengah mungkin memainkan peran terbesar dalam isu kebijakan luar negeri dan hubungan internasional.

Amerika membutuhkan minyak dari Timur Tengah dan negara-negara Timur Tengah membutuhkan modal dan teknologi Barat.

Kirim Pasukan Tambahan

Dalam wawancara dengan program “This Week” ABC News pada hari Minggu (4/8/2024), Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jon Finer mengatakan, “Pentagon mengirimkan sejumlah besar aset ke kawasan tersebut untuk mempersiapkan kemungkinan kebutuhan pertahanan lainnya bagi Israel dari suatu serangan, meski secara bersamaan kami juga berusaha sangat keras untuk menurunkan ketegangan situasi secara diplomatik, karena kami yakin perang kawasan tidak akan menguntungkan siapa pun saat ini, dan itu yang justru kami coba hindari sejak peristiwa 7 Oktober.”

Unjuk kekuatan militer itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan menyusul pembunuhan pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

Beberapa hari sebelumnya, sebuah serangan roket ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menewaskan 12 anak yang berada di sebuah lapangan sepakbola.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved