PON

Panahan Sumut Datangkan Psikolog untuk Meningkatkan Mental Atlet Berlaga di PON 2024

Pelatih panahan PON Sumut, Budiono mengaku mentalitas dan percaya diri jadi faktor penting di pertandingan. 

|
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Atlet Panahan Sumut ketika melakukan latihan rutin di kawasan Sport Center Pancing, beberapa waktu lalu. Cabor Panahan Sumut mendatangkan Psikolog untuk meningkatkan mental atletnya.  

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Cabang olahraga (Cabor) panahan Sumatra Utara menyiapkan psikolog sebagai motivator bagi pemanah untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. 

Hal ini dilakukan guna meningkatkan kepercayaan diri pemanah Sumatra Utara akan menghadapi pemanah yang berpengalaman, termasuk atlet yang baru saja berlaga di Olimpiade 2024 Paris.

Pelatih panahan PON Sumut, Budiono mengaku mentalitas dan percaya diri jadi faktor penting di pertandingan. 

Mengingat fokus bidikan menentukan nilai anak busur yang menancap di lingkaran papan.
 
Dikatakan Budiono, pelatih akan mendatangkan psikolog untuk meningkatkan kepercayaan diri atlet. Terutama saat menghadapi atlet yang berpengalaman di event internasional bahkan atlet kejurnas. 

"Mereka ini kan rata-rata masih di bawah usia 18 tahun. Jadi masih perlu pendamping. Makanya, nanti kita bakal hadirkan psikolog untuk bisa memberikan motivasi ke atlet. Harapannya, mereka percaya diri hadapi atlet pengalaman, termasuk atlet Olimpiade," ujar Budiono, Senin (12/8/2024). 

Selain petugas psikolog, pihaknya juga bakal mengupayakan tambahan tenaga tim pelatih untuk mendampingi 18 pemanah Sumut berlomba.

Hal ini demi efektivitas kerja tim saat pertandingan di Provinsi Aceh nanti.

 "Kemudian kita akan meminta ke Pengprov tim pelatih tambahan untuk bisa membackup pelatih utama. Kita juga perlu agent untuk mengambil anak panah dan rencana kita minta 4 lagi untuk mengurusi 18 atlet," katanya. 

Dijelaskannya, jelang PON 2024 mendatang, pihaknya merencanakan para atlet akan menjalani simulasi pertandingan selama 10 hari demi memantapkan pelatda penuh yang memasuki program khusus. 

Simulasi pertandingan agar atlet tidak merasa canggung atau demam panggung saat PON berlangsung.

Atlet juga bisa merasakan langsung atmosfer pertandingan resmi termasuk perangkat pertandingan seperti wasit dan panitia. 

"Nanti akan kita buat lapangan ini seperti area pertandingan PON. Simulasinya akan kita buat, nanti ada timer. Mungkin minggu ketiga kita buat selama 10 hari," kata Budiono.

Terkait persaingan, Budiono tidak memungkiri atlet pelatnas bakal diunggulkan pada PON. Sebut saja daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY yang memiliki kekuatan pemanah nasional.

Meski begitu, Budiono tetap optimis Sumut bisa mengambil peluang dengan motivasi lebih dari atlet.

"Kita selaku pelatih dan Psikologi menyampaikan juga bahwa kalau kita jumpa pelatnas biasa-biasa saja. Mungkin atlet pelatnas juga bakal ada beban juga. Saya selalu bilang sama anak-anak, tidak peduli dengan hasil nanti, yang penting kalian berangkat nanti di biayai oleh daerah," ucap Budiono. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved