Pilkada 2024

Jika PKB, PKS, dan Nasdem Gabung Koalisi Indonesia Maju Plus, Anies Otomatis Gagal Berlayar

Jika PKB, PKS, dan Nasdem Gabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Anies Otomatis Gagal Berlayar di Pilkada Jakarta 2024.

Editor: AbdiTumanggor
DOK Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Anies Baswedan dan Surya Paloh 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jika PKB, PKS, dan Nasdem Gabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Anies Otomatis Gagal Berlayar di Pilkada Jakarta 2024. 

Nasib Anies kini dianggap tengah di ujung tanduk karena berpeluang gagal dicalonkan oleh ketiga partai politik tersebut --PKB, PKS, NasDem--yang sebelumnya telah memberikan dukungan.

Seandainya ke PDI Perjuangan, sementara PDI Perjuangan baru 15 kursi, dengan siapa (berkoalisi)?

Terkait hal ini, Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prof. Saiful Mujani menduga, ada keuntungan lebih yang bakal didapat oleh PKB, PKS, dan Nasdem.

Apabila ketiganya bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan meninggalkan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu disampaikan Saiful ketika ditanya soal alasan Anies bakal ditinggalkan partai pendukungnya pada Pilkada Jakarta oleh presenter Rosianna Silalahi dalam Program ROSI di Kompas TV, Kamis (8/8/2024).

"Mungkin ada insentif yang lebih baik yang lebih menguntungkan bagi partai-partai tersebut ketimbang punya Anies sebagai gubernur di Jakarta. Hanya itu yang bisa memberikan jawaban secara realistis, kenapa ketiga partai itu berubah haluan, kira-kira seperti itu," jelas Saiful.

Menurut Saiful, elektabilitas tinggi yang dimiliki Anies tak menjadi jaminan bahwa dia akan mudah dicalonkan oleh partai politik tertentu pada Pilkada Jakarta.

Sebab, semua itu tergantung terhadap kepentingan para elite partai politik. 

"Elektabilitas Anies Itu kan diukurnya dari aspirasi pemilih dan aspirasi pemilih itu bisa mewujud, menjelma menjadi real secara politik apabila bertemu dengan kepentingan para elite ini," kata Saiful.

"Apabila tidak ketemu, dia (Anies) tidak tidak akan menjadi apa-apa, tidak akan didaftarkan ke KPU sebagai calon. Walaupun dia sehebat apa pun, tidak akan jadi karena sistem kita begitu. Begitu susahnya bisa menjadi calon di dalam pilkada dan itu yang dialami oleh Anies," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, peneliti utama politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menangkap sinyal kuat terwujudnya KIM "Plus" pada Pilkada Jakarta.

Hal ini merujuk dengan sikap Nasdem, PKB, dan PKS yang telah melempar sinyal akan bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang. 

Jika itu terjadi, Siti Zuhro menyebutkan, ketiga partai politik tersebut otomatis akan menjalin koalisi bersama KIM Plus.

"Tampaknya kecenderungannya semakin mengerucut akan ada koalisi besar yang paralel antara yang dibangun di nasional dan yang di Jakarta," kata Siti Zuhro dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved