SOSOK Sheikh Hasina, PM Bangladesh Pejuang Demokrasi yang Berubah Jadi Penguasa Bertangan Besi

TRIBUN-MEDAN.com - Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina Wazed akhirnya berhasil digulingkan oleh kelompok mahasiswa antipemerintah yang mendapat dukungan dari rakyat.

Puncak kemarahan massa terjadi pada Senin (5/8/2024), ketika ribuan orang menyerbu Istana PM Sheikh Hasina di Dhaka, ibu kota Bangladesh.

Melihat gejolak amarah rakyat, PM Sheikh Hasina memutuskan kabur ke luar negeri naik helikopter.

Ini menjadi puncak protes warga Bangladesh terhadap pemerintahan yang dipimpin Sheikh Hasina selama 15 tahun terakhir.

Siapa Sheikh Hasina Wazed?

Dikutip dari berbagai sumber, Sheikh Hasina Wazed lahir pada 28 September 1947.

Ia tercatat sebagai Perdana Menteri Bangladesh yang ke-10. Menjabat dari tahun 1996 sampai 2001, berlanjut 2009 sampai Agustus 2024.

Dia merupakan putri sulung dari Presiden Bangladesh pertama, Sheikh Mujibur Rahman.

Sheikh Hasina memulai karier politiknya dengan bimbingan ayahnya. Ketika sedang kuliah di Universitas Dhaka tahun 1960-an, Hasina sudah ambil bagian dengan menjadi juru bicara ayahnya.

Ia juga turut serta ketika ayahnya memimpin pergerakan perjuangan kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971.

Rezim Sheikh Mujibur Rahman, ayah Sheikh Hasina, berakhir setelah terjadi kudeta militer pada 15 Agustus 1975. Ketika itu, ayah dan keluarga Sheikh Hasina terbunuh.

Seikh Hasina dan adiknya selamat dari peristiwa berdarah itu karena sedang berada di Jerman Barat.

Semenjak itu, Sheikh Hasina hidup berpindah-pindah. Ia tercatat pernah tinggal di Inggris, lalu India.

Sheikh Hasina akhirnya kembali lagi ke Bangladesh pada tahun 1981, ketika ketegangan politik mulai mereda.

Ia bergabung dengan Partai Liga Awami, partai politik sekuler di Bangladesh. Partai politik ini didirikan oleh ayah Sheikh Hasina bersama sejumlah orang lainnya.