Berita Nasional

Sebelum Tewas, Ternyata Vina 2 Kali Makan Malam dengan Iptu Rudiana dan Eky, Ini Pembicaraannya

Pertemuan Vina dan Eky terjadi dalam momen makan malam di rumah Iptu Rudiana.

Kolase Tribun Medan
Iptu Rudiana, ayah Eky pacar Vina Cirebon 

TRIBUN-MEDAN.com - Terkuak sebelum tewas dalam peristiwa di Jembatan Talun, Cirebon, pada Agustus 2016, Vina Dewi Arsita diketahui sudah dua kali bertemu dengan Iptu Rudiana, ayah Muhamad Rizky alias Eky, pacar Vina.

Pertemuan Vina dan Eky terjadi dalam momen makan malam di rumah Iptu Rudiana.

Ketika pertemuan itu Vina datang bersama Eky, dan mereka  makan malam bersama Iptu Rudiana.

Hal itu diungkapkan Iptu Rudiana dalam acara One on One di TV One, dikutip Sripoku.com dari WartaKotalive.com, Selasa (6/8/2024).

Dari dua kali pertemuan itu, ada kesan yang ditangkap atau penilaian Iptu Rudiana dari sosok Vina.

"Kebetulan kalau sama Vina sendiri Saya mungkin dua kali ketemu. Pada saat kami makan malam dan kemudian Eki datang menemuin saya berdua sama Vina, ikut makan bareng," kata Rudiana.

Menurutnya, ia sempat ngobrol dan bicara dengan Vina setelah dikenalkan sebagai teman baiknya.

Iptu Rudiana, SH.MH merupakan Kapolsek Kesambi, Polres Cirebon Kota, Polda Jawa Barat. Iptu Rudiana merupakan ayah dari korban, Eki, pacar Vina (kanan).
Iptu Rudiana, SH.MH merupakan Kapolsek Kesambi, Polres Cirebon Kota, Polda Jawa Barat. Iptu Rudiana merupakan ayah dari korban, Eki, pacar Vina (kanan). (kolase)

"Sempat ngobrol sama Vina. Ngobrol biasa mbak ya. Sebagai keluarga, kemudian datang anak sama temannya, kita komunikasi, biasa saja," kata Rudiana.

Rudiana mengatakan, Eky menyebut Vina adalah temannya.

"Cuma ngomong teman, dia masih sekolah SMA. Mereka berdua saja," katanya.

Dari komunikasi dengan Vina, Rudiana menilai gadis remaja itu sosok yang sangat sopan dan menghormati orang tua.

"Di mata saya, Vina sosok yang sangat baik. Sopan dan menghargai orang tua. Itulah yang saya tahu," kata Rudiana.

Rudiana juga menyebut bahwa anaknya Eky adalah sosok anak yang sangat sopan dan patuh pada orang tua.

"Dia punya panggilan sayang ke saya Embap. Artinya dia itu sangat menyayangi saya," kata Rudiana.

Menurut Rudiana kenangan tidak terlupakan bersama Eky terjadi setahun sebelum Eky tewas akibat peristiwa di Jembatan Talun, bersama Vina.

"Kenangan tidak terlupakan, saat kami jalan ke Tegal ya, ke Ritapak. Kebetulan saya bersama keluarga juga. Kami berempat ke sana," katanya.

Kala itu kata Rudiana, ia dan Eky sempat naik rollercoaster.

Namun setelahnya, mereka kompak sama-mana muntah, karena tidak kuat dengan guncangan permainan wahana tersebut.

"Kita turun, kita muntah dua-duanya," kata Rudiana.

Menurut Rudiana, komunikasi terakhir dia dengan Eky adalah sekitar 3 hari sebelum kejadian tragis.

"Eky main ke rumah terus kemudian berbincang dengan kami satu mej. Di situlah terakhir saya ketemu sama almarhum Eky," kata Rudiana.

Rudiana menjelaskan, Eky tinggal bersama ibunya yang sudah pisah dengan Rudiana.

"Tapi Eky cukup sering main ke rumah menemui saya," ujar Rudiana.

Selama ini kata Rudiana, Eky tidak pernah menceritakan soal pergaulan dan pertemanannya.

Apalagi kata Rudiana, terkait dengan geng motor.

"Karena di mata saya dia sosok yang sangat baik. Terus kemudian rajin ibadah, jadi cerita tentang adanya masalah di luar tidak ada sama sekali di mata saya," kata Rudiana.

Sebelumnya Iptu Rudiana, mengungkapkan hubungannya dengan saksi kunci kasus Vina yakni Dede Riswanto dengan Aep.

Iptu Rudiana mengaku hanya bertemu keduanya delapan tahun silam saat peristiwa itu terjadi.

Rudiana menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik mengenai tudingan Dede yang mengarah kepada dirinya telah mengarahkan mereka untuk bersaksi palsu.

Tak hanya itu, Rudiana juga membantah telah melakukan penganiayaan terhadap para terpidana setelah ditangkap di depan SMPN 11 Cirebon.

"Saya katakan satu saja, tidak benar apa dan bagaimana penyidik lebih tahu yang benar," imbuhnya.

Rudiana mengakui terganggu dengan pemberitaan yang menyudutkan dirinya saat ini.

Apalagi, kata Rudiana, dirinya telah berduka kehilangan Eky pada delapan tahun silam.

"Sekian lama dibesarkan meninggal dengan tragis berita-berita menyudutkan kami lebih sakit buat kami," katanya.

Menurut Rudiana, kabar yang paling mengganggu dirinya yakni isu dirinya merupakan bagian pembuat skenario dalam kasus Vina Cirebon sehingga para kuli bangunan dijebloskan dalam penjara.

"Saya digiring bagian pembuat skenario saya harus berjuang mencari keadilan," katanya.

Rudiana juga membantah rumor bahwa korban tewas dalam peristiwa tersebut bukanlah anaknya.

Kapolsek Kapetakan itu melihat secara langsung jenazah anaknya saat berada di ruang mayat.

Iptu Rudiana mengaku hafal dengan sosok sang anak.

"Pada saat saya ke kamar jenazah, saya lihat wajahnya saya hapal persis betul anak saya. Saya besarkan dari kecil sampai dewasa tentunya orangtua punya persaaan punya felling dan hati ketika lihat sosok di mejat mayat itu," imbuhnya.

Selain itu, Rudiana juga melihat luka-luka yang ada di tubuh korban. Ia menduga luka-luka tersebut bukan karena kecelakaan.

"Itu yang membuat tergerak hati apa sih penyebab kematian anak saya," katanya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved