Berita Viral
Misteri Tulisan Dinding, Ibu dan Anak Ditemukan Jadi Kerangka: Aku Hanya Minta Uang Sekolah
Selain mendapatkan barang bukti, ada satu hal yang membuat temuan kerangka ibu dan anak itu diliputi pertanyaan.
TRIBUN-MEDAN.com - Masih menjadi misteri, dugaan wasiat yang ditinggalkan Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel.
Ibu dan anak ini ditemukan telah menjadi kerangka di dalam rumah Kompleks Tanimulya Indah, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (30/7/2024)
Temuan kerangka ibu dan anak itu telah membuat geger warga sekitar.
Polisi kemudian melakukan oleh tempat kejadian perkara.
Selain mendapatkan barang bukti, ada satu hal yang membuat temuan kerangka ibu dan anak itu diliputi pertanyaan.
Yakni, adanya tulisan di dinding rumah yang seakan itu adalah wasiat dari keduanya.
Dan tulisan itu seperti ditujukan kepada seseorang yang mengarah pada sosok suami dari korban.
Tulisan yang diduga wasiat itu , kini masih didalami polisi.
Apa tulisannya?
Setelah polisi melakukan olah TKP kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Bandung Barat, akhirnya terungkap fakta baru.
Ternyata ibu dan anak korban mati tinggal kerangka itu meninggalkan jejak sebelum meninggal dunia.
Jejak yang dimaksud adalah wasiat dan permintaan terakhir ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel tersebut.
Adapun wasiat tersebut terdapat di dalam tulisan coretan dinding yang diduga sengaja dibuat kedua korban di dalam rumah.
Kini coretan dinding tersebut di rumah TKP itu pun dijadikan barang bukti.
Coretan berisi curhatan itu dibuat kedua korban di dua lokasi berbeda.
Ada tulisan yang dibuat di bagian dinding di ruang tamu dan sebagian ada yang di kamar tempat ibu dan anak tersebut meninggal dunia.
Diketahui isi tulisan coretan dinding tersebut berisi curhatan kedua korban.
Dalam curhatan tersebut, Iguh Indah Hayati (55) membuat wasiat meminta agar rumahnya diwakafkan untuk masjid.
“Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya,” tulisnya.
Dalam tulisan itu Iguh Indah Hayati juga menjelaskan bahwa rumahnya adalah haknya.
Ia memilih mewakafkan rumahnya untuk warga Tanimulya untuk warga RT 10.
Bahkan Iguh juga mengungkap permintaan terakhirnya kepada Pak RT meminta tolong agar menagih rumah tersebut jika tidak diserahkan oleh Mudjoyo Tjandra.
“Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya,” tulisnya.
Selain wasiat, hal yang jadi sorotan, isi curhatan tersebut juga mengisyaratkan motif keduanya mati tinggal tulang belulang.
Diduga curhatan dan wasiat tersebut ditujukan kepada mantan suaminya.
Iguh menyinggung masalah rumah tangganya soal mantan suaminya jika telah menikah.
“Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketiga mu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan?”
“Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipakang di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia,” tulisnya.
Selain Iguh, Elia Immanuel (24) sang anak juga diduga membuat tulisan berisi curhatannya.
Ia menyinggung keinginan dan cita-citanya yang tinggi telah pupus.
Elia curhat tentang sikap sang ayah saat dirinya minta uang sekolah.
“Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah.”
“Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna.” tulis Elia.
Tulisan-tulisan tersebut diduga kuat curhatan atas masalah yang dialami oleh ibu dan anak tersebut.
Namun hingga saat ini polisi belum bisa memberikan kesimpulan.
"Untuk sementara, kita tidak bisa menyimpulkan, jadi mohon waktu. Sebenarnya sudah ada dan kita bisa menyimpulkan, tapi itu tadi, kita harus tahu dulu penyebab kematian," katanya.
Atas hal tersebut, pihaknya enggan terburu-buru untuk menyimpulkan penyebab kematian maupun memastikan tulisan-tulisan itu dibuat oleh ibu dan anak tersebut.
"Jangan sampai kita menyimpulkan sekarang, tahu-tahu ternyata penyebab kematiannya lain," ucap Tri.
Terkait kematian ibu dan anak itu, kata dia, sudah ada bukti-bukti penunjang dan bukti-bukti petunjuk, tetapi pihaknya masih memerlukan bukti-bukti yang lain, lalu setelah itu baru bisa menjelaskan.
"Itu tadi saya sampaikan bahwa kita masih memerlukan bukti-bukti yang lain yaitu apa penyebab kematian dari kedua korban tersebut. Baru kita bisa menjelaskan, tapi kalau sekarang kan hanya persepsi," katanya.
Temuan kerangka kedua korban ini masih dalam pendalaman pihak kepolisian.
Masih akan dipastikan penyebab kematian keduanya yang baru diketahui beberapa tahun.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
| PILU Penjaga Kantin di Bogor Dibunuh Tetangga yang Gelapkan Tabungannya, 2 Tahun Nabung Untuk Umrah |
|
|---|
| HOTMAN PARIS Tak Pengacara Nadiem Lagi di Tengah Kejagung Selidiki Kasus Investasi Telkomsel ke GoTo |
|
|---|
| SELENGKAPNYA Perubahan Tim Pengacara Nadiem Makarim: Hotman Paris Hutapea Dicoret, Ini Alasannya! |
|
|---|
| TAMPANG NAF, Wanita Habisi Tetangganya Gegara Ditagih Rp12 Juta, Pamer Nongkrong Usai Membunuh |
|
|---|
| PESAN Terakhir Rohit ke Ibu Sebelum Tewas, Diduga Jadi Korban Perundungan: Bunda Tegar Ya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tulisan-dinding-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.