MotoGP 2024

2 Cara Taktik Marc Marquez Dapatkan Tempat di Ducati Dibocorkan Dani Pedrosa, Ikuti Valentino Rossi

Update berita MotoGP 2024. Mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa, merasa bahwa Marc Marquez

Editor: Dedy Kurniawan
motogp.com
Dua pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (kanan) dan Dani Pedrosa, berpose setelah meraih posisi start satu dan dua pada kualifikasi GP Indianapolis di Sirkuit IMS, Sabtu (8/8/2015). 

Tribun-Medan.com - Update berita MotoGP 2024. Mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa, merasa bahwa Marc Marquez 'menghancurkan segalanya' untuk bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada 2025.

Pun demikian,  dia tetap terkesan dengan bagaimana Marquez mengubah peruntungannya dalam 12 bulan.

 

Juara grand prix 31 kali itu telah mempertimbangkan bagaimana Marquez berhasil mengatur perombakan pasar pembalap untuk mendapatkan kursi yang didambakan di Ducati bersama Francesco Bagnaia pada 2025.

Baca juga: Prediksi Skor Man City Vs AC Milan di Soccer Champions Tour, Adu Taktik Guardiola vs Fonseca

 

Keengganan Marquez untuk pindah ke Pramac dengan motor spek terbaru membuat Ducati tidak memiliki opsi untuk mempromosikannya ke tim pabrikan.

 

Awalnya, Ducati memutuskan untuk merekrut jagoan Pramac, Jorge Martin, menggantikan Enea Bastianini yang berkinerja buruk.

Baca juga: PDIP Binjai Belum Tentukan Pilihan Bacalon Wali Kota di Pilkada 2024

Baca juga: Sosok Made Rita Kusuma Andalan di Olimpiade Paris, Dijuluki Ratu Panjat Dinding, Ranking 1 Dunia

Perubahan haluan yang dipaksakan oleh pabrikan Italia itu menjadi bukti kekuatan yang dimiliki Marquez pada MotoGP meskipun tidak pernah menang satu grand prix pun sejak 2021.

 

Kelakuan Marquez mengingatkan pada mantan rival sekaligus legenda MotoGP Valentino Rossi, yang juga dikenal suka memanipulasi pabrikan untuk bertindak sesuai keinginannya.

Baca juga: Sosok Made Rita Kusuma Andalan di Olimpiade Paris, Dijuluki Ratu Panjat Dinding, Ranking 1 Dunia

Dalam kasus ini, mengamankan bintang terbesar di grid MotoGP berarti Ducati akan kalah dari runner-up tahun lalu sekaligus tim satelit lama Pramac.

Baca juga: PDIP Binjai Belum Tentukan Pilihan Bacalon Wali Kota di Pilkada 2024

Pedrosa yang merupakan rekan setim Marquez selama fase dominan Honda antara 2013 dan 2018, yakin bahwa kejadian beberapa bulan terakhir menunjukkan sifat kejam pembalap berusia 31 tahun itu.

 

"Dalam kasus Valentino, langkahnya selalu dilakukan dengan lebih tulus, dengan sedikit lebih banyak cinta, lebih banyak kasih sayang untuk merek tersebut, selaras dengan apa yang sedang dilakukannya," kata Pedrosa kepada Motorsport.com Spanyol dilansir dari MotoSport.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved