Berita Viral

PERNAH Usir Wartawan Pakai Anjing, IPW Usul Kapolda Nonaktifkan Sementara Dirlantas Polda Sulteng

Pernah Usir Wartawan Pakai Anjing dan Lecehkan Wartawan karena Pakai HP China, IPW Sarankan Kapolda Nonaktifkan Sementara Dirlantas Polda Sulteng.

Editor: AbdiTumanggor
Dok. Tribun Medan
Saat masih berpangkat AKBP dan menjabat sebagai Kapolres Siantar, Polda Sumatera Utara, sosok Dodi Darjanto pernah menerjunkan dua anjing pelacak untuk mengusir wartawan. Peristiwa yang membahayakan tugas jurnalistik itu terjadi pada Senin (12/10/2015) malam silam. (Dok.Tribun Medan). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pernah Usir Wartawan Pakai Anjing dan Lecehkan Wartawan karena Pakai HP China, IPW Sarankan Kapolda Nonaktifkan Sementara Dirlantas Polda Sulteng.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyarankan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk menonaktifkan sementara Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dodi Darjanto dari jabatannya sebagai Direktur Lalu Lintas Polda Sulteng.

"Karena tindakan itu sudah masuk kategori dugaan pelanggaran etik dan sikap arogan, sebaiknya Kapolda Sulteng menonaktifkan sementara untuk tindakan disiplin," kata Sugeng Teguh Santoso, Senin.

Menurut IPW, hal itu dapat mempertahankan citra institusi Polri yang saat ini sedang dalam keadaan baik.

"Jangan sampai, citra institusi yang sudah baik, dirusak oknum yang tidak paham dengan kinerja-kinerja media pers dan jurnalis,"ujarnya.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso (Warta Kota/Budi Malau)

Diberitakan sebelumnya, Kombes Pol Dodi Darjanto diduga melakukan pelecehan verbal saat menolong wawancara dengan Kepala Biro SCTV Palu, Syamsuddin Tobone.

Adapun alasan penolakan itu, karena Syamsuddin dianggap menggunakan telepon seluler pintas merek China saat akan melakukan wawancara.

Insiden ini bermula ketika Syamsuddin Tobone hendak melakukan wawancara dengan Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto di Tugu 0 Kilometer, Kota Palu, dalam rangka meliput hasil operasi patuh Tinombala 2024 pada hari pertama.

"Saya sudah janji wawancara sejak kemarin melalui ajudannya. Setelah salam dan kenalan, saya mau mulai merekam. Dia langsung berkata, kenapa merekam wawancara pakai HP? Saya tidak mau. Masak wawancara pakai HP, HP merek Cina lagi. Suruh direkturmu belikan HP yang canggih," ujar Syamsuddin.

Kombes Pol Dodi Darjanto
Kombes Pol Dodi Darjanto (Tribun Jabar)

Sementara itu Kombes Pol Dodi Darjanto, dalam permintaan maafnya yang disampaikan pada Kamis (18/7/2024) di hadapan sejumlah jurnalis Sulteng dan perwakilan empat organisasi pers, yaitu IJTI Sulteng, AJI Palu, PFI Palu, dan AMSI Sulteng, mengakui bahwa tindakannya adalah kekhilafan yang dilakukan tanpa unsur kesengajaan.

"Apa yang saya lakukan khilaf, tidak ada maksud apa-apa. Intinya saya itu sekedar bercanda saja tapi kejadiannya jadi seperti ini. Tidak ada maksud apa-apa Pak," tutur Dodi Darjanto.

Meski permohonan maaf telah disampaikan dan diterima oleh jurnalis Sulteng untuk menjaga hubungan kerja antara jurnalis dan Polda Sulteng, IJTI Sulteng, AJI Palu, PFI Palu, dan AMSI Sulteng, yang tergabung dalam Komunitas Roemah Jurnalis, tetap menuntut adanya tindakan tegas dari pimpinan Polri atas sikap Dirlantas Polda Sulteng yang dianggap sebagai kekerasan verbal dan harus disikapi secara serius.

"Tindakan itu menunjukkan sikap arogan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang perwira polisi," ujar Sugeng.

Dirlantas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Dodi Darjanto mengaku menyesal telah menghina ponsel jurnalis.
Dirlantas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Dodi Darjanto mengaku menyesal telah menghina ponsel jurnalis. (HO)

Sugeng menyarankan para organisasi profesi yang mengadvokasi kasus itu, sebaiknya membuat pengaduan atau laporannya resmi ke Propam Polda Sulteng.

"Surat itu bisa ditembuskan ke Propam Mabes Polri dan Kapolri," katanya dikutip dari Antara.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved